Pertama ya konfirmasi dulu, kroscek dulu, kesalahan apa yg dimaksud, kapan terjadinya, dan apakah orang yg menasehati ini melihat langsung kita melakukan kesalahan tsb (itu kalau dia yakin kita bersalah). Jadi masalahnya akan menjadi jelas. Bisa jadi orang yg menasehati tsb bermaksud baik untuk mengingatkan kita tapi dia tidak kroscek/konfirmasi dulu apakah betul kejadiannya seperti yg dia tahu. Atau bisa juga mungkin memang kita pernah berbuat salah tanpa kita sadari.

Kalau ternyata dia yg salah, dan kejadiannya tidak sesuai dgn yg dia duga ya kita sampaikan pembelaan. Selanjutnya dia terima atau tidak ya urusan dia. Yg pasti kita sudah menyampaikan yg sebenernya.

Kalau ternyata kita yg salah ya kita terima dgn baik nasehatnya, berterimakasih krn sudah diingatkan.

Dan juga, adab dalam memberikan nasehat itu adalah secara tertutup (hanya antara yg memberi nasehat dan yg dinasehati) bukan di tempat umum, atau ditengah2 orang banyak. Krn nasehat yg disampaikan di tempat terbuka dgn banyak orang itu kemungkinan besar hanya akan menyakiti hati dan mempermalukan orang yg menerima masehat