1.39K views
0

Jika kalian menikah dan punya anak nanti, kalian pengen jadi Wanita Karir atau jadi Ibu Rumah Tangga aja? apa alasan kalian memilih pilihan tersebut? Dan bagaimana kalian menyikapi dampak negatif dari pilihan kalian tersebut?

Semua pilihan ada konsekuensinya, tapi Rina tahu tidak ada yang bisa disalahkan dari sebuah pilihan. Bahkan yang memilih bekerja dan menitipkan anaknya pada orang lain.

Maka dari itu Rina pengen tahu pendapat kalian tentang hal ini, Rina berharap dapat jawaban yang beragam dari kalian ya.. :AZHURA

Untuk apa Rina? Ya biar nambah pengetahuan aja, siapa tahu ada yang bisa memberi alasan dan solusi yang tepat dari efek negatif menitipkan anak pada orang lain dan pada perkembangan anak itu sendiri. Iya kan..? intinya kita sambil have fun juga sharing ilmu. :aaaPrincess

0

Setlh menikah aku putuskan jd ibu RT krn kasihan kalo anak dititipkan ke pembantu. Mungkin kalo ada orang tua yg bisa dititipi untuk jaga cucunya, masih bolehlah. Kalo anak hanya ditinggal berdua dgn pembantu/baby sitter, sementara ayah ibunya kerja di kantor, banyak kerugiannya. Ada temanku yg wanita karir, di rumah anaknya ditinggal hanya dgn pembantu, efeknya si anak jd suka bohong ngikut sifat pembantunya.

Jadi saran saya lbh baik anak diasuh ibunya sendiri supaya mendapatkan ajaran yg baik. Jika ibu ingin bekerja di rumah, bisa dicoba usaha online shop atau bisnis lain yg bisa dikerjakan dr rumah.

0

sebenernya ini pertanyaan yang masih belum bisa dijawab PASTI ya, karena CJ belum memasuki fase seperti itu jadi masih belum tahu langkah apa yang akan diambil.

tapi kalau menurut theori yang dibaca dari berbagai sisi, baik sisi sosial, agama dan lain-lain. baiknya wanita yang telah menikah memfokuskan diri bagi keluarganya terutama anak-anak tercinta. kenapa? karena ibu adalah madrasah utama bagi anak-anak. ibu adalah tempat anak mencurahkan segala keingintahuannya, tempat anak mengenal dunia pertama kali dan tempat anak belajar. jadi jika ibu terlalu sibuk dengan urusan dunia lain selain keluarganya, maka kapan ibu akan bisa memiliki waktu untuk anak. hanya sekian persen waktunya saja yang bisa dihabiskan untuk keluarganya.

selain tugas menjadi madrasah utama juga ibu merupakan sosok dengan berbagai tugas yang diemban. pengatur keuangan rumah tangga, pengatur rumah, dan juga penentu “mau dibawa kemana rumah tangganya? rumah indah dengan senyuman atau rumah indah dengan tangisan kesepian?” hehe

apalah ini udh ngelantur aja CJ

intinya baiknya wanita menjadi ibu rumah tangga, tapi tidak hanya berpangku tangan pada suami, banyak hal yang bisa dilakukan walaupun menjadi ibu rumah tangga, sperti berwirausaha.

0

kalau udah punya anak pingin jadi ibu rumah tangga aja lah. kan wanita hukumnya cuma Sunnah, gak wajib. jadinya milih jadi ibu rumah tangga ka.

kalo belum punya anak, ya jadi wanita karir, biar bisa menikmati hasil jerih payah sendiri di samping udah di nafkahi sama suami

0

Pengennya jadi irt aja, fokus ngurusin keluarga. Nggak rela  aja kalo punya ank tp diurusin orang lain..

0

IRT dengan segala konsekuensinya. tapi sekarang label IRT itu bukan lagi  ngak bisa berkarir dan stay di rumah aja. karir itu karir yang bagaimana? mungkin memang ngak bisa aktif berkarir tapi tetap bisa pasif dan menghasilkan. tergantung kreatif dan inovatif individual juga.

DayNight
DayNight