1.14K views
0

Jika kalian menikah dan punya anak nanti, kalian pengen jadi Wanita Karir atau jadi Ibu Rumah Tangga aja? apa alasan kalian memilih pilihan tersebut? Dan bagaimana kalian menyikapi dampak negatif dari pilihan kalian tersebut?

Semua pilihan ada konsekuensinya, tapi Rina tahu tidak ada yang bisa disalahkan dari sebuah pilihan. Bahkan yang memilih bekerja dan menitipkan anaknya pada orang lain.

Maka dari itu Rina pengen tahu pendapat kalian tentang hal ini, Rina berharap dapat jawaban yang beragam dari kalian ya.. :AZHURA

Untuk apa Rina? Ya biar nambah pengetahuan aja, siapa tahu ada yang bisa memberi alasan dan solusi yang tepat dari efek negatif menitipkan anak pada orang lain dan pada perkembangan anak itu sendiri. Iya kan..? intinya kita sambil have fun juga sharing ilmu. :aaaPrincess

0

Halo Rina,

Saya share pengalaman saya ya…

Sejak kuliah, saya sudah persiapan untuk kerja setelah lulus kuliah. Alhamdulillah tercapai dan saya diterima bekerja di salah satu perusahaan nasional terbesar di Indonesia. Ketika menikah masih belum kepikiran untuk berhenti bekerja. Masalah baru timbul ketika punya anak. Apakah saya harus berhenti bekerja ataukah tetap bekerja dan anak dititipkan? Kebetulan ibu saya mendukung saya tetap bekerja dan mau merawat anak saya ketika saya bekerja.

Teman-teman saya banyak yang seperti saya, tetap bekerja meskipun sudah menikah dan punya anak. Bahkan ada yang dengan terpaksa anaknya dititipkan ke asisten rumah tangganya.

Benar sekali bahwa ini adalah pilihan dan setiap pilihan selalu ada konsekuensinya. Yang mungkin perlu ditekankan adalah apa dasar kita mengambil pilihan itu? Saya pribadi tidak bisa jika tetap bekerja tapi anak diasuh oleh orang asing tapi teman-teman bisa. Pastinya ada alasannya, biasanya karena tidak ada pilihan. Sebagai keluarga muda, banyak di antara kami yang masih merintis supaya jadi orang sukses. Pengen punya rumah sendiri, kendaraan sendiri, butuh untuk biaya hidup, biaya sekolah anak, susu, popok, dll yang semakin lama semakin mahal. Bekerja dan mendapatkan penghasilan adalah salah satu jawabannya. Semuanya ujung-ujungnya untuk kesejahteraan keluarga juga. Sebagai kompensasi atas waktu yang hilang karena dipakai bekerja, saya usahakan untuk tetap berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak sebanyak mungkin. Jangan sampai ketinggalan tahap perkembangannya dan jangan sampai anak menjadi asing dengan ibunya sendiri.

Ada juga yang memilih bekerja supaya tetap produktif, penampilan tetap terjaga, ingin mengaplikasikan ilmu, dll.

Yang saya kurang sreg adalah jika ada orang yang menghakimi pilihan yang sudah kita ambil. Please, semua pilihan pasti sudah dipikirkan baik-baik. Bukan berarti ibu yang memutuskan tetap bekerja adalah ibu yang kurang baik dan tidak sayang anak (curcol).

Panjang bener saya sharingnya. Semoga bisa menambah pengetahuannya ya…

You are viewing 1 out of 43 answers, click here to view all answers.
DayNight
DayNight