Misalnya nich y, menyambung pertanyaan sebelumnya “apa salah cewek gak bisa masak ?”
Lebih bagus mana atau lebih memilih mana. Masih bekerja setelah menikah (wanita karier) dengan tujuan meringankan beban suami terkait finansial dgn resiko tidak bs menjadi ibu rumah tangga full time atau memilih berhenti bekerja & bs melayani suami sepenuhnya. Dengan kondisi bahwa untuk saat sekarang tidak mungkin utk membangun usaha sendiri.
kalau aku akan melihat situasi dan kondisi keuangan suami/rumah tangga. Ada baiknya dibicarakan dengan pasangan mengenai keinginannya, apakah dia pengen istri bekerja atau bisa fulltime di rumah, tentu dengan mempertimbangkan segala kemungkinan yg terjadi kalau istri bekerja atau tidak.
Misalnya dengan tidak bekerja keuangan rumahtangga bisa tetap stabil, tidak sampai kekurangan meskipun sesekali harus hidup sederhana, aku lebih milih nggak kerja, apalagi kalau udah ada anak. Tapi kalau keputusan untuk bggak kerja itu bisa dikatakan berbahaya bagi kondisi keuangan rumahtangga, ya sebaiknya tetap kerja.
Sebagai pimpinan rumahtangga, tentu segala hal yg berkaitan dengan kehidupan di dalamnya haris dibicarakan dan atas persetujuan suami.
Ada baiknya, keputusan apapun nanti yg akan diambil kita sebagai wanita tetap memikirkan sesuatu yg menghasilkan materi dan bisa dikerjakan dari rumah untuk investasi atau karir jangka panjang. kehidupan sbg istri jalan, dan kita juga bisa mandiri sebagai perempuan.
Sebelumnya komunikasi dengan pasangan terlebih dahulu. Lihat sitkon finansial rumah tangga dan prospek ekonomi negara (susah enggak bangun usaha mandiri). Kalau aku pribadi aku akan milih jadi wanita karir, soalnya sangat disayangkan jika kita kuliah sampai jauh tapi belum ada capaian di dunia kerja. Namun, setelah dirasa mapan secara finansial rumah tangga kita (pastinya kerja sama dengn pasangan) aku bakal keluar dari tempat kerjaku karena bagi aku keluarga (anak – anak dan suami) adalah prioritas utama.
Itu sih kalau aku……
Semoga Membantu
Klo aku pribadi nih yaa…
Lebih baik klo wanita karir itu cukup saat blm menikah saja…..
.
Klo kita sudah menikah tanggung jawab sepenuhnya kan di tanggung suami…
.
Jadi kita sebagai makmum harus melayani suami sepenuhnya meskipun karir pun terhenti, apalagi kita sebagai wanita ini sebagai madrasah bagi anak” nya kelak lohhh….
.
Klo di bilang alasan untuk meringankan beban suami …
Kita ga boleh gt karna ketika kita sudah menikah berarti kita percaya bahwa suami kita akan mampu mencukupi segala kebutuhan keluarganya…..
Kita hanya cukup memotivasi dan mendukung apapun yang suami lakukan
In syaAllah rezeki sudah diatur Allah sesuai porsinya :)
Klo mau membantu cukup jadi sampingan aja klo bisa cari pekerjaan yg dilakukan di rumah….
.
Ex: penulis novel atau dagang di rumah…
.
Fyi lohh
kalo kita bener” mengabdi pada keluarga kelak maupun suami kelak surga menanti kita loh apalagi kita ikhlas sampai merelakan apa yg kita inginkan kyk karir yg ingin dicapai gt…..
.
Ps : akupun sendiri blm menikah, lulus kuliah pun setahun lagi (in sya Allah) ^^
.
klo aq pribadi nih yaa, sebaiknya dirundingkan dgn suami dlu sblm mengambil keputusan. berhubung sdh bersuami, jika si istri menginjakkan kaki keluar rmh harus atas dasar ridho dr suami krn ridho suami adl ridho Ilahi.
bahkan ini ada crtanya, mskpun ortu si istri meninggal dunia, tp suami tdk meridhoi utk keluar rmh maka si istri tdk blh membantah jika dia ttp keukeh utk klr maka dia dianggap durhaka kpd Ilahi dn jg durhaka kpd ortu.
saat sdh bersuami ridho suami diatas ridho orang tua.
:IMUT