1.17K views
0

Tadi lagi heboh tentang olahraga renang PON yg dblur smua oleh KPI

Yg mau sy tanya, menurut kalian udh efektif kah sensoran dr KPI, sebelumnya acara kartun spongebob,karakter Sandy tupai yg berbikini jg sempat kena sensor

Padahal menurut saya harusnya KPI lebih urgent lah urusin sinetron2 n reality show yg ga jelas n tidak mendidik,, drpada fokus ngeblur2 gak penting

Gimana menurut kalian??

0

iya, bener banget. kan semua udh pada nonton spongebob waktu belom di sensor, ngapain juga di sensor. kan itu juga karakter kartun.

itu yg sering acara dangdut atau penyanyi dangdut ga pernah di sensor. baju udah kemana baju. baju kurang bahan kalo mama aku bilang.

jadi males nonton film kalo banyak yg di sensor, yg di sensor jga ga penting bangeettt. mendingan ga usah ditayangin kalo banyak yg di sensor. setuju sama kak MeyMeyHime, sekarang udh jamannya internet, jadi sensoran jga kayanya ga ada gunanya.

0

Kpi ini terlalu fokus ke sensor fisik dibanding ke sensor moral. Padahal moral itu lebih penting, mau disensor fisik seperti apa pun kalo kita terus2n dicecoki dengan tayangan yg ga mendidik yaaaaaa semua itu ga akan berpengaruh justru sensor hal kayak gitu membuat anak2 kecil penasaran kenapa kok disensor dan apa yang disensor bisa jadi mereka mencari tahu sendiri.

KPI ini justru mempermalukan diri sendiri.

0

Maksud KPI mensensor setiap adanya bagian tubuh yang terbuka untuk menjaga penglihatan anak-anak tetap suci dan tak mengundang hasrat para lelaki. Kalau sampai renang di sensor. Kenapa ketika para artist indonesia berada di atas panggung dan memakai pakain yg kurang bahan tidak di sensor. Tayangan sekarang banyak yang dihilangkan seperti anime-anime conan dan banyak lagi. Padahal lihatlah sonetron dari indonesia sama sekali tak bermoral.

0

Saya mengerti kalau tujuannya dilakukan sensor untuk menjaga pandangan anak-anak maupun orang dewasa terhadap sesuatu yang tidak layak dikonsumsi publik. Mengingat Indonesia itu memegang budaya timur.

Tapi kadang justru saya berpikir kalau sensor-sensor yang gak berkepentingan (karena sebagian besar hal yang berhubungan dengan bagian dada disensor, walaupun hanya di kartun) membuat saya jadi berpikir kalau tindakan itu justru memancing anak-anak untuk mencari tahu. Mereka pasti bertanya-tanya: “bagian apa sih yang dibuat buram dalam tayangan televisi itu?” atau “kenapa ya itu diburamkan?”

Ujung-ujungnya nanti anak-anak cari tahu sendiri. Padahal saya rasa sebaiknya jangan disensor sepenuhnya tapi berikan penjelasan logis pada anak mengenai hal-hal yang patut dan tidak patut. Kalau ini dianggap sebagai penanganan darurat kekerasan seksual pada anak, saya memahami. Dan mengenai sinetron-sinetron itu sudah bukan hal baru, itu menjadi masalah bersama. Tidak ada sinetron masyarakat tidak ada hiburan, tapi sangat disayangkan sinetronnya seperti itu.

Di lain sisi, kita berpikir kalau hal-hal seperti ini menjadi tanggung jawab orang tua, tapi bicara fakta kadang kita sendiri menyalahkan pemerintah dan jajarannya mengenai rusaknya moral penerus bangsa. Sehingga KPI kena perintah dari lembaga negara dan mungkin sensor dibuat menjadi langkah yang cukup efektif.

Jadi, permasalahnnya bukan kenapa KPI sensor hal seperti itu? Atau kenapa sinetron dan reality show seperti itu harus ditayangkan? Permasalahnnya adalah bagaimana tanggung jawab bersama dalam membangun karakter/moral bangsa. Jangan hanya menunggu dan pemerintah karena pemerintah pun butuh dukungan dari masyarakat untuk menentukan mana jalan terbaik untuk permasalahan-permasalahan yang ada di negeri ini. Kalau masyarakatnya tidak mau sadar dan mengubah diri sendiri untuk menjadi lebih baik, ya percuma saja mau ada sensor dan sinetron atau tidak.

#myopinion

0

Setuju jawaban@famelovenda ,@Meymeyhime

Gak ada gunanya disensor yang malah menimbulkan rasa penasaran anak-anak . Contohnya keponakanku nonton tv spongebob tiba2 nyeletuk “tante kok gambarny gak jlz ”

Haruzny yg disensor acara yang gak mendidik moral masyarakat.

DayNight
DayNight