Kasus pembunuhan di tempat latihan panahan terjadi sekitar pukul 10.30. Fro, seorang atlit wanita tewas dengan luka tusukan anak panah di perutnya.
Fro suka puisi dan saat itu Fro sedang menulis puisi di ruang istirahat. Beberapa orang yang sempat bertemu dengannya di sana:
- Mutiar Maan, teman Fro, datang pukul 09:50, Mutiar tertarik dengan puisi berjudul “Waktu Tersenyum” yang ada di buku puisi Fro. Dia ingin pinjam, tapi Fro tidak meminjamkannya.
- Luna Wulan, atlit panahan, datang pukul 09:57, sering iri karena Fro selalu menjadi juara. Luna kalah jauh darinya. Sasaran anak panahnya sering meleset dan Fro suka mengejeknya.
- Payy, penjaga tempat latihan, datang pukul 10:10. Pernah menyatakan cinta kepada Fro, tapi ditolak.
- Xerra Lantia, pelatih panahan, datang pukul 10:16, (suka disapa Bu Lan) galak pada setiap atlit yang tidak disiplin. Dia menegur Fro karena tadi terlambat datang.
- Ostinus Dardo, mantan kekasih Fro dan juga seorang atlit, datang pukul 10:20. Mereka cekcok di ruang istirahat. Ini pertengkaran yang kelima dan akhirnya mereka putus.
Salah satu dari mereka kembali lagi menemui Fro yang sedang sendiri. Dia dicurigai sebagai pelaku pembunuhan.
Sebelum tewas, Fro sempat menulis pesan di secarik kertas “hal v oleh bulan terlewati panah”.
Pada halaman v di buku terdapat puisi berjudul : Waktu Tersenyum
Jadi siapa pelakunya?
Payy adalah pelakunya
waktu tersenyum = jam kedatangan pelaku 10.10 membentuk wajah yg tersenyum
bulan terlewati panah = bulan itu bulat, dilewati panah akan membentuk simbol lingkaran dan anak panah, simbol gender laki-laki.
– Fro lagi nulis puisi jadi pegang pena dan kertas, jadi tidak perlu mencari pena dan kertas apalagi merobek kertas
– Waktu memang tidak banyak, Fro suka dengan puisi “Waktu Tersenyum” makanya dia hafal halaman puisi tsb
– Kalo Fro tulis nama pelakunya, nanti bisa-bisa pelakunya tau dan menghilangkan jejak, jadi harus pake dikode