Dulu pas menikah, dipestakan sama ortu. Resepsi biasa aja ngundang keluarga besar dan teman2 dekat. Nggak perlu pesta besar2an, lbh baik uangnya dipake untuk beli rumah atau kebutuhan lain yg lbh penting.

kalau menurut pribadi aku ga penting, yang penting kata “sah” itu aja hihih, tp beda lagi kalau udh ortu yg turun tangan pasti lah semua rang tua pengennya liat anak bahagia..

Gak gitu penting sih buat aku, malah pengennya ntar kalo nikah pengen yg hadir itu orang yang bener2 udah deket aja kayak keluarga, tetangga yg terdekat dan sahabat. Pengennya sedikit tapi berkesan dan bisa memberikan sesuatu yang layak untuk yang hadir :NGEBETT

Eiy ka aang@angreey , kok tanya beginian? Kenapah? Mau nikah? Atau hruskah choo tanya lagi

‘Kapan Nikah?’ ????

Yang penting itu nikahannya dah sah belom, kalo msalah resepsi, sederhana pun bagi choo dah cukup

Utang kalau beranak mah berabe nanti, iya kalau anaknya si utang nguntungin, lah kalo sebaliknya..

Hmmmm

@agreey Ya kalau dibilang penting jelas penting.

Kalau bicara kenyataan, hampir seluruh wanita di dunia mengidamkan pesta pernikahan yang sesuai keinginannya. Wanita mana yang tidak ingin menampilkan yang terbaik di hari pernikahannya. Saya yakin walaupun sangat kecil, di dalam hati terdalam semua wanita menginginkan hal itu.

Tapi…

Kalau untuk memenuhi hasrat sampai harus menumpuk hutang, saya rasa gak perlu seperti itu. Gak perlu resepsi kalau justru menimbulkan permasalahan baru. Makanya benar apa yang kerap kali saya dengar. Orang menikah harus siap fisik, mental, dan finansial. Namun, kembali lagi pada setiap individu. Perempuan mungkin ada yang berpikir tidak perlu, tidak harus, atau mungkin harus ada. Itu hak mereka, kalau kita bisa berpikir dewasa pasti bisa memprioritaskan dan mempertimbangkan mana yang harus dan tidak harus dilakukan.

:)