Aku sih pilih pintar bicara yang tahu akan pengetahuan.
Kenapa?
Karena menurutku, pintar bicara itu penting, agar kita bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Dalam artian penyesuain tentang pencarian teman, soal pekerjaan, dan tentang pandangan orang terhadap kita.
Pengetahuan?
Ini penting, buat apa banyak bicara, kalau pada nyatanya kita sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya kita bicarakan.
Jadi menurutku, keduanya sama – sama sangat penting.
Kalo saya ingin keduanya. Menurutku, pintar hanya dengan pengetahun dan gak pintar dalam bicara itu merugikan. Saya pernah merasakan bagaimana rasanya pengetahuan saya tidak dihargai saat presentasi karena saya lebih memilih diam dan teman saya yang jago bicara yang aktif menjawab. Disitu sakit sekali, saya bikin makalah ngelembur, eh yang dapat nilai bagus justru teman saya karena mereka jago bicara.
Intinya keduanya penting. Mungkin kita memang menncolok di satu hal, tapi bukan berarti kita gak bisa di hal yang lain. Kita tidak diharuskan pandai, tapi setidaknya sudah mencoba dan punya pengalaman dalam berbicara.
Saya pilih pintar diam.
Karena sebenarnya orang pintar yang memang pintar tidak akan berkoar segala macam.
Orang pintar akan tahu waktu yang tepat untuk bicara dan bertindak.
Kan sampai dibikin kiasan tuh, padi yang banyak isinya pasti lebih menunduk di banding padi yang gak ada isinya.
Sometime, orang yang banyak omong itu cenderung gak pintar dalam arti sesungguhnya.
Just talk no act.
Omong kosong lah!