Aku pilih pintar bicara dan itu sama sekali bukan keahlianku.
Dalam pandanganku pintar bicara lebih menguntungkan.
Jadi contoh nih ya… saat diberi tugas kelompok oleh dosen dan harus mempresentasikan krn tdk pintar bicara si dosen kasih nilai buruk, jd yg mempresentasikan harus yg pintar bicara kan, dan yg nyiapin bahan yg diam. Meski tugas kelompok nilai ttp berbeda. Yg pintar bicara dpt bagus, yg diam tdk diketahui bagusnya dr mana.
Saya pribadi pintar diam. Tetapi ketika diminta untuk memberikan pendapat, dia menjawab dengan santai dan tepat sasaran.
Di kampusku banyak yg kelihatan pintar karena pandai bicara tetapi ketika ditanya mengenai pemahaman, dia jawabnya berkelit dan tidak sampai menjawab pertanyaan dgn tepat.
Tp yg bangusnya sih, pintar dan bisa mengemukakan kepintaran nya dengan benar. :)