Aku lulus smp dengan keadaan tidak baik. Saat smp ada masalah dengan salah satu teman, dulunya dia udah seperti bestfriend. Kalo menurut saya, itu masalah sepele, tapi bagi teman saya itu masalah besar. Dia gak mau memaafkan saya dan bahkan memonopoli teman yang lainnya, seolah-olah gak ada yang peduli saya lagi. Sejak saat itu saya mulai membenci dia tapi berapa lama kemudian saya sadar kalo dengan membnci gak akan menyelesaikan masalah justru malah akan menambah tekanan hati saya. Sejak saat itu saya memafkan dia, dan memilih instrospeksi diri. Mungkin memang ada yang salah dalam diri saya. Lama kelamaan, dengan keikhlasan tersebut saya berhasil melupakannya. Dulu saya akan melo ketika namanya disebut, tapi sekarang saya sudah strong. Untuk sekarang saya lebih memilih untuk menjauhi dia dan gak mau terlibat urusan dengan dia lagi. Saya ingat sekali, masa itu adalah masa yang sulit buat saya. Saya masih ingat sekali mulutnya yang tajam melontarkan kata2 yang sangat tidak berperikemanusiaan ke saya waktu itu. Kalo dikasih tawaran untuk bertemu, saya akan memilih menolaknya. Kalo seandainya gak sengaja papasan, saya akan bereaksi biasa saja dengan wajah sedatar mungkin. Saya akan tunjukkan kalo yang sampai saat ini saya masih hidup dengan baik tanpa dia…