1.35K views
0

Pernah gak sih kalian ngerasain di posisi dimana kalian ingin menyampaikan pendapat atau keinginan atau unek-unek terpendam ke seseorang namun kalian tidak sanggup karna Mungkin akan berakibat saling mengecewakan keduapihak

Jadi sebaiknya bagaimana?

Apakah tetap mengutarakan dengan menerima resiko?

Atau dibiarkan berlalu saja tapi terasa mengganjal dihati ?

Idiw aku gagalau suhwer wer wer

0

Kalo ditanya kayak gini beberapa tahun yang lalu, Rina pasti jawab kalo Rina akan katakan apapun ganjalan di hati Rina, Rina itu dulu orangnya frontal, sarkastik, dan meledak – ledak.

Saat Rina tersakiti dengan perkataan maka Rina akan membalas dengan lebih tajam atau membicarakan orang itu di belakang, intinya ngeluh, entah itu ngeluh ke mama, sahabat, atau pacar.

Tapi makin kesini, gak tahu kenapa Rina jadi sama sekali gak tertarik mengkonfrontasi orang. Rina lebih seneng ngatur emosi Rina sendiri daripada meluapkan emosi tersebut. Rina lebih seneng diem sekalipun Rina merasa jengkel, pokoknya jadi lebih seneng diam, memendam, lalu lupakan. Sesederhana itu pola pikir Rina sekarang.

Segala sesuatu terasa menjengkelkan karena dipikirkan, maka dari itu Rina berusaha mengabaikan. Rina kontrol pikiran Rina sendiri supaya Rina gak terpengaruh.

Abis Rina gak mau nyakitin orang, lidah Rina tuh pada dasarnya tajem, dan udah berkali – kali Rina dapet masalah karena lidah tajem itu. Jadi Rina memilih jadi orang yang masa bodoh daripada nanggung perasaan gak enak gara – gara omongan Rina yang gak bisa balik lagi.

You are viewing 1 out of 40 answers, click here to view all answers.
DayNight
DayNight