Teman-teman di sini punya orang tua, kan? Pastilah ya, kan bukan Sun Go Kong yang lahir dari batu atau Eggy yang ujug-ujug netas dari telur Eggnoid. LOL.
Selama apa pun orang tua hidup bersama, sesayang apa pun mereka, pasti pernah bertengkar. Saya gak akan tanya alasan orang tua kalian bertengkar, tapi … apa yang kalian lakukan saat orang tua bertengkar?
waahh susah ya pertanyaannya
karena saya blm pernah mengalami yg namanya orang tua saya bertengkar, tapi saya pernah ada di tengah2 org yg bertengkar. menurut saya kita perlu tenang gak blh mihak salah satu pihak. coba dilerai, baru ngmg sama ibu dulu cz perempuan itu jauh lbh sensitif dibanding laki-laki. baru ajakin ayah ngobrol pln2 klo ibu udh tenang.
Tidak ada seorang anak pun yang ingin melihat kedua orangtuanya bertengkar, namun kadang hal inilah yang harus disaksikan kita sebagai anak. Jika anak ga bisa menghadapi dengan benar, hal ini bisa memicu stres atau bahkan membuat anak terjebak dalam tindakan-tindakan yang negatif.
Andaikan kamu adalah seorang anak yang terjebak di tengah2 pertengkaran kedua orang tuamu, maka baiknya kamu lakukan hal-hal ini :
Menguasai Emosi Sendiri dulu
Jika kamu tidak bisa mengendalikan keadaan karena pertengkaran orangtua, setidaknya kamu bisa mengendalikan emosimu sendiri. Ini untuk mencegah kamu melakukan tindakan-tindakan negatif yang nantinya bisa memperkeruh keadaan.
Pentingnya Kekuatan Doa
Mengandalkan kekuatan diri sendiri untuk bertahan dengan orangtua yang bertengkar hanya akan membuat kita putus asa, disinilah kita membutuhkan campur tangan Tuhan untuk memberi kekuatan kepada kita. Tidak hanya memberikan kekuatan kepada kita, kita harus percaya dan berserah dengan keyakinan bahwa Tuhan mampu mengubah keadaan orangtua termasuk kembali membuat mereka harmonis.
Ampuni Mereka
Ini adalah hal yang sangat penting. Pemandangan pertengkaran orangtua seringkali membuat anak menyimpan kebencian atau bahkan kepahitan terhadap orangtua, hal ini harus dihentikan dengan melepaskan pengampunan terhadap mereka. Hidup dalam penjara kebencian hanya akan membuat kita terjebak dalam hal-hal negatif.
Dekati, Tapi Tidak Menggurui
Nah, jika kita sudah bisa melakukan ketiga hal diatas, kita boleh mendekati kedua orangtua kita untuk berbicara. Jangan sekali-kali memihak atau bersifat menggurui, dekati mereka sebagai seorang anak bukan sebagai jaksa yang menunjukan kesalahan-kesalahan mereka, apalagi sok menggurui seolah2 kita yang lebih tahu. Bicaralah dari hati ke hati tanpa memihak, jika salah satu pihak tidak bisa diajak kompromi, doakanlah.
Jika kamu merasa kurang bisa berbicara dengan orangtua, kamu bisa meminta bantuan orang lain kerabat dekat atau yang dituakan di keluarga yang pasti akan didengarkan oleh kedua orang tuamu.
Namun yang pasti, jangan mengambil tindakan apapun saat anda terbawa emosi. Ada 3 hal yang jangan kita lakukan ketika orang tua bertengkar.
Ikut Campur
Walaupun kita merasa sudah cukup dewasa, tapi jangan pernah ikut campur ketika orang tua bertengkar. Mungkin banyak hal yang kita enggak tau yang bikin mereka kayak sekarang. Jangan memihak salah satu dari orang tua kita dan menyakiti yang lainnya. Tapi, kita wajib ikut campur kalau ayah atau ibu kita sudah melakukan kekerasan fisik. Kekerasan dalam rumah tangga bisa kita laporkan ke polisi lho.
Pergi Dari Rumah
Sebaiknya kita enggak pergi dari rumah ketika orang tua bertengkar. Karena pikiran yang lagi mumet bakal bikin kita melakukan hal yang aneh-aneh. Selain itu, enggak ada yang bisa jamin kita selamat sampai tujuan kalau sedang banyak pikiran seperti ini. Walaupun suasana di rumah pasti terasa canggung akibat pertengkarab kedua orang tua, cobalah tetap tinggal di rumah untuk mencairkan suasana. Apalagi kalau kita punya adik kecil.
Melarikan diri ke hal-hal negatif
Ini yang paling tidak boleh, suasana di rumah memang sedang panas, tapi itu tidak lantas memberimu izin bisa berbuat hal hal negatif dengan alasan sebagai pelarian. Hanya anak bermental lemah yang lari ke narkoba, seks bebas, alkohol dst atau bahkan mencoba bunuh diri dengan alasan broken home dan tidak tahan dengan keadaan keluarga. Jadilah anak bermental kuat, yang tetap bisa menguatkan diri dan menjaga diri tidak ikut rusak meski mungkin di sekeliling kita kacau balau