Dulu pas anakku umur sebulan, dia digunduli karena mengikuti adat. Stlh diabisin rambutnya malah nggak tumbuh2. Kalaupun tumbuh cuma selembar2 tipis. Ya aku biarkan aja, nggak dikasih minyak penumbuh rambut atau obat2an tertentu. Ini berlangsung sampai dia umur 2 tahun. Untunglah setelah itu rambutnya tumbuh lebat dan sekarang malah sering dipuji-puji orang.
Kurang tau ya,,
Antara mitos dan faktanya sendiri ya memang kembali kepada kepercayaan setiap individu masing masing.
Mitos itu kan memang kenyataannya sudahh ada turun temurun di masyarakat umumnya di Indonesia. Jadi kita yang merupakan penerusnya selalu kembali kepada kepercayaan terhadap sesuatu yang sudah ada di masyaraakatnya karena semua itu sudahh berllangsung sejaak lama.
Tadi saya tanya sama dokter, katanya itu tergantung dari tubu si bayinya sendiiri. setiapp bayi memiliki tingkat pertumbuhan yg berbeda. Masalahh digundulin rambutnya sejakk bayi memang sebaikknnyaa di lakukann. Karena rambut si bayi itu kan bertumbuhnya di dalam perut bersamaan dengan air ketuban, itu kurang baik untuk pertumbuhan kedepannya.
Terus tadi aku tanya ke Mama yg notabene percaya mitos, katanya ya memang ketika bayi lebih sering digundulin biasanya memang rambutnya lbh lebat.
Jadi menurutt saya ini Fakta ya
Karena fakta itu kan sesuatu yg bersifat kenyataan, dan dalam hal ini si mitos memang sudah ada buktinya.
Contohnya sya jarang digundulin wakktu kecill, sedangkan addikkk saya dari kecil di botakin terus skrg rambutnya malah bagusann dia.
Ya memang kan ketika rambut kita di hilangkan atau digundulin maka lapisan dalam kulit akan meransang pertumbuhan rambut baru lebih cepat dan banyakk karna rambut ituuu kan gunanya melindungi kulit.
Thanks. This is my opini
Pendapat pastti berrbedda kan, tergantung kkepeercayaan massing masing
@Mourina_Gardira , Kalo menurutku itu hanya mitos tapi dilihat dari segj kesehatan ada manfaatnya juga, di antaranya
Menurut dr. Resita Olanova, SpKK, mencukur rambut bayi saat genap 40 hari memang tidak ada pertimbangan medis alias tidak ada keharusan dalam hal mencukur rambut. Jadi, tidak ada hubungan antara mencukur rambut dengan rambut tebal, seperti dikutip dari Tabloid Mom & Kiddie.
Namun begitu, menggunduli kepala bayi sampai ‘licin’, dari segi kesehatan memberi banyak manfaat, antara lain:
• Membersihkan lemak. Saat melewati jalan lahir, banyak lemak dan ‘kotoran’ rahim Ibu yang menempel di sekujur tubuh bayi, termasuk di rambutnya. Dengan mencukur rambut bayi, sisa-sisa lemak tersebut diharapkan akan ikut terangkat. Belum lagi kotoran yang kerap menempel setelah bayi lahir, seperti gumoh di bantal yang kemudian menempel di rambutnya. Dengan dikeramas saja mungkin tidak cukup hingga tumpukan lemak dan kotoran tersebut harus dibersihkan dengan cara mencukur rambutnya.
• Mencegah iritasi dan infeksi. Kepala plontos bayi akan memudahkan Ibu untuk mengamati kalau-kalau ada sesuatu yang tak diharapkan, seperti iritasi, bisul, luka dan sebagainya. Cukur rambut bahkan menjadi keharusan bila sudah terjadi infeksi, misalnya ada bisul di kepala. Untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut dan mempermudah pengobatan, sebaiknya kepala anak dalam keadaan bersih dari rambut alias plontos.
• Mendinginkan. Bayi-bayi yang kebetulan tinggal di daerah panas atau pasti akan merasa lebih nyaman dengan kepala plontosnya. Hembusan angin yang langsung mengenai pori-porinya mampu mengurangi kegerahan.