1.43K views
0

Author tiba-tiba kepikiran.

Semua orang yang naik pesawat kan pasti tahu ya, kalau di bawah kursi pesawat selalu disediakan pelampung untuk dipakai di keadaan darurat, bahkan sebelum keberangkatan, pramugari selalu menjelaskan cara memasang pelampung pada kondisi darurat tanpa panik untuk menyelamatkan diri.

 

Pertanyaan author… pesawat tidak selalu melulu terbang di atas laut, adakalanya kita melewati gunung, lembah, bahkan perkotaan ( lagu ninja hatori hehehehe)

Tapi pesawat itu sudah pasti selalu terbang di udara. Kalau begitu… kenapa di bawah kursi pesawat  ketika di kondisi darurat kok disediakannya pelampung, bukannya parasut saja ya?

0

Parasut hanya bisa digunakan oleh orang-orang yang sudah terlatih. Orang awam yg tidak terlatih tidak dapat menggunakannya. Jadi percuma saja disediakan parasut di bawah kursi penumpang.

0

Para penerjun yang menggunakan parasut, terjun dari pesawat yang mengudara dengan kecepatan antara 80 hingga 110 mil per jam atau 128 hingga 177 kilometer per jam, dengan ketinggian maksimal 15 ribu kaki.

Di atas ketinggian itu, penerjun berisiko tinggi menderita hipoksia, atau mengalami kekurangan oksigen pada jaringan tubuh, dan harus menggunakan tabung oksigen tambahan. Lagipula, terjun dengan menggunakan parasut bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan.

Parasut memiliki berat sekitar 18 kilogram. Jika pesawat komersial memiliki 200 tempat duduk dan harus menyediakan parasut bagi setiap penumpang, maka pesawat harus menyediakan tambahan bahan bakar untuk membawa beban total parasut seberat 3,6 ton setiap kali melakukan penerbangan.

Selain itu, penerjunan hanya memungkinkan bila dilakukan pada saat pesawat melaju di udara, sementara kecelakan fatal sebagian besar terjadi saat pesawat lepas landas atau mendarat. Antara 2003 hingga 2012, hanya ada tujuh kecelakaan fatal yang terjadi saat pesawat mengudara. Ada pula yang terjadi akibat cuaca buruk. Dalam situasi seperti ini penerjunan tentu akan menjadi sangat berbahaya.

Pesawat jet terbang pada ketinggian serta kecepatan yang amat tinggi, yaitu di ketinggian 35.000 kaki dengan kecepatan hingga 600 mph atau sekitar 900 kilometer per jam. Jadi, menyelamatkan diri dengan parasut bukanlah sebuah pilihan. Malah berakibat lebih fatal.

Uniknya, perusahaan penerbangan pada awalnya menyediakan parasut bagi penumpangnya, di dalam pesawat yang berkecepatan 90 knot atau 166 kilometer per jam. Salah satu penerbangan dengan parasut sebagai alat keselamatan dilakukan di atas pesawat Boeing Model 40 yang hanya memuat dua orang. Akhirnya, pada 1920-an parasut tak lagi digunakan untuk para penumpang.

(Titania Febrianti. Sumber: Todayifoundout.com, USPA.org)

0

Nah

Nah

NaH

Knp ya?? Hehe

Setahu saya pelampung lebih ringan, dan mudah di gunakan sesuai intruksi,, klo parasut kan harus yg ud ahli atau ud pernah nyobain minimal,, klo yg blm pernah coba, kan mungkin intruksinya lebih lama,, dlm keadaan darurat makan waktu jg kaya ny,,, tapi memang klo terjadi kecelakaan di daerah air seperti laut pelampung sangat cocok ,

0

Ribet thor bwa2 parasut…  *ngebayangin pramugari meragain parasut*

0

Parasut kegedean kali au

Kalo pelampung kan lebih fleksibel

DayNight
DayNight