Author tadi bertanya tentang menyayangi dan mencintai dan membayangkan contoh kasus di dunia nyata
Seandainya kamu dihadapkan pada dua pilihan sulit, dua-duanya sama-sama melamar kamu untuk menjadi istrinya
Coba resapi dan bayangkan situasinya sebelum kamu menjawab.
Yang satu seorang lelaki lembut, dari keluarga baik-baik, alim, beriman dan usianya lebih dewasa darimu. Lelaki ini sudah mapan meski tidak berlebihan. Hubunganmu dengannya seperti kakak dan adik, dia rela berkorban untukmu dan kamu rela berkorban untuknya. Dia sudah seperti kakakmu, saudaramu dan keluargamu sendiri. Setiap ada masalah kamu bisa bercerita padanya dan dia akan memberikan solusi secara dewasa. Cinta? Tidak kamu tidak mencintainya, tetapi kamu menyayanginya karena dia bisa membuat hatimu tenteram. Tidak diduga dia melamarmu sebagai istrinya
Yang satunya lagi seorang lelaki dari keluarga baik-baik, sangat tampan dan bermasa depan cerah. Usianya sama denganmu dan dia cukup alim meski banyak perempuan memujanya dan kamu adalah salah satunya. Kamu mencintainya, ingin memilikinya dan ingin menjadi miliknya. Karena cinta, kamu ingin dia sepenuhnya dan kadang kamu merasa cemburu jika dia kurang perhatian, kamu merindu jika jauh darinya, jantungmu selalu berdebar jika berada di dekatnya. Beruntung di antara semua perempuan yang mengejar, dia menjatuhkan pilihan kepadamu.
Nah, lamaran siapa yang akan kamu terima? Dan apa alasan kuat/pertimbangan yang menjadi faktor utama pilihan kamu itu?
aku pilih yg kedua. kalau keduanya sama dr keluarga baik2, insyaAllah keduanya pun akan baik akhlaqnya. kalau akhlaqnya baik, minta restu kedua orangtua nggak akan sulit. maka pertimbangan lain, aku akan memilih orang yang aku cintai.
meskipun tidak disebutkan bahwa dia mencintaiku, tapi dengan memilihku sebagai pendampingnya, itu cukup mewakili perasaannya, menurutku.
pria cenderung lebih rasional dibanding wanita. mereka tidak akan menjatuhkan pilihan pada wanita yang tidak menarik perhatian mereka. setidaknya begitu yang aku baca. dengan banyak perempuan yg memujanya, sedangkan dia tetap memilihku, itu sudah menunjukkan bahwa aku cukup istimewa dimatanya, dan meskipun di luar sana banyak godaan yang bisa memicu rasa cemburu, setidaknya aku bisa kepercayakan hatiku padanya karena akhlaqnya baik, dia tidak akan dengan senaja menyakitiku.
jika aku memilih pria pertama, sedangkan hatiku merindukan pria kedua, betapa jahatnya aku, karena aku akan menyakiti tiga hati sekaligus. maka akan kubiarkan takdir menuntun pria pertama untuk menemukan wanita yang mungkin jauh lebih baik dariku, yang bersedia menyerahkan seluruh hatinya untuk si pria.
Sementara itu, aku sendiri akan belajar, belajar menemukan rasa nyaman pada priaku, belajar untuk menjadi lebih dewasa bersamanya :)