Sebenarnya pengambilan karakter tokoh baik dari subjek asli (karakter nyata) atau subjek buatan (hasil ciptaan imajinasi penulis) sama bagusnya. Bergantung pada kebutuhan tulisan untuk menarik minat pembaca.
Satu inti yang berarti besar dalam membangun tokoh. Ciptakanlah keunikan dari masing-masing tokoh hingga semua karakter terasa hidup.
Umumnya penciptaan tokoh itu berkaitan dengan fisik dan psikis serta sosilogisnya.
- Dari segi fisik dan psikir digambarkan seperti apa perawakannya. Yang lagi ngetren di kalangan pembaca ya cowok ganteng dan gagah, atau perempuan cantik yang manis. Dari segi psikis biasanya yang diminati bagian menawan karakter pria (cool, cuek, arogan, supel, dll) atau tokoh lemah lembut atau tokoh nyentrik.
- Dari sosiologisnya ditunjukkan tokohnya dari kalangan materi tergolong keluarga kaya, sederhana, atau miskin. Dari segi keyakinan bisa dibuat seunik mungkin juga. Dari segi ras juga bisa diciptakan keunikan, berpadu dengan gaya bahasa masing-masing tokoh.
Yang terpenting sih jangan memaksakan karakter tokoh yang menurut kita cocok tanpa memperhatikan alur cerita. Misal karena nama Abdullah dirasa bagus lalu digambarkan beragama Kristen tentu gak cocok, atau nama Cristian untuk tokoh beragama Islam. Dikhawatirkan menimbulkan persepsi yang salah.