Saya juga pernah ngalami yg seperti itu, saat kita belum menyelesaikan tugas yg lama kemudian tugas baru langsung muncul, jadinya menumpuklah tugasnya. kalau solusi saya untuk mengatasi hal tersebut awalnya saya buat dicatatan kecil tugas2 apa saja yang harus dikerjakan dan benar2 harus dikerjakan sesuai jadwal tersebut karena jika menundanya kita harus mengambil resiko kalau ada tugas baru lagi maka tugas akan lebih banyak. bisa juga jika ada tugas langsung saja dikerjakan biar tidak menumpuk
Mungkin langkah pertama yang harus di lakukan adalah menangkan pikiran dan hati kita dulu biasanya ketika tugas menumpuk kita akan mudah stres,yang kedua kamu bisa membuat jadwal deadline tugas kamu jadi bisa memprioritaskan mana yang akan di kumpulkan dalam waktu dekat,atau juga kamu bisa mengajak teman kamu untuk membuat tugas bersama…sesuatu yang di kerjakan bersama biasanya akan lebih mudah..
Pernah ada di situasi kyk gtu
Tugas hilang 1 tumbuh 3 huhu dan sampe kepala serasa pengen pecah
Cara ngebagi waktuny, saya bikin list seluruh tugas, apa yg harus dilakuin sama tugas itu, deadline ny kapan, trs mulai dicicil satu per satu sesuai dngn urutan list
Tugas bnyk itu jelas bikin capek bngt, tp kan itu semua dah kewajiban & tanggung jawab kita, jdi ttp semangat ngejalanin itu, percaya lah klo dngn niat & usaha yg kuat semua itu bisa dilalui dan akan berakhir
Semangat trs ya
Saya bukan tipe orang yang suka dengan kesibukan parah ya. Kesibukan parah yang saya rasakan itu saat kuliah mulai menginjak semester 4 sampai semester 6. Woaaahh, itu berasa neraka dunia rasanya. Pergi pagi dari rumah pulang menjelang malam. Dan harus mengatur banyak tugas untuk diselesaikan. Kalau diteruskan seperti itu saya bisa stress. Kalau saya stress, magg kambuh.
Jadi semisal saya mulai merasakan itu, kurang lebih ini langkah-langkah yang saya lakukan.
- Buatlah jadwal kegiatan. Ini tujuannya untuk memaksimalkan waktu luang untuk mengatasi tugas-tugas. Jadi semisal pergi sekolah/kuliahnya pagi sampai sore. Pulang istirahat sebentar dan bangun nanti. Saya begitu, lebih baik tidur lebih awal untuk bangun setelah lelah sedikit hilang, daripada memaksakan untuk tetap bekerja, tapi kondisi tidak maksimal. Saya tipe orang yang lebih suka belajar tengah malam saat lelah sudah hilang, dibandingkan harus belajar setelah pulang sekolah, lalu pergi tidur dan bangun kesiangan saking lelahnya. Itu gak efektif buat saya. Tujuan buat jadwal ya sekiranya ada sela waktu luang di sela-sela kegiatan sekolah/kuliah, bisalah dibuat mengerjakan tugas.
- Prioritaskan kegiatan yang lebih penting. Hmmm, kalau ini kayanya tergantung kegiatan orangnya deh. Kadang tugas dari dosen/guru rentang waktunya sangat mungkin untuk selesai. Tapi kadang ada mahasiswa/murid yang fokusnya terbagi antara akademis dan non-akademis. Saya sudah buktikan. Selama saya fokus ke akademis, saya selalu punya waktu lebih banyak untuk mengerjakan tugas dibandingkan saat saya terikat dengan bagian non-akademis, misalnya organisasi. Uh jujur, walaupun tujuannya baik kadang organisasi benar-benar menyita waktu. Sampai ada yang lebih fokus organisasi dibanding pendidikan. Makanya lebih baik diprioritaskan mana yang lebih baik.
- Jangan menunda pekerjaan. Nah, kalau yang ini berkaitan sama waktu. Semisal ada waktu luang sambil dicicil lah tugasnya, walaupun sedikit atau hanya membuat kerangkanya, itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Tujuannya biar lebih efektif aja saat pengerjaan.
Terakhir, kunci utama orang bisa membagi waktu itu dengan maksimal adalah kurangi jam tidur. Lalu muncul pertanyaan, kalau tujuannya agar waktu terencana dengan baik, kenapa harus mengurangi tidur. Jawabannya, selama kamu tidur bayangkan berapa banyak waktu yang sudah kamu buang untuk menyelesaikan tugas. Jangan tiba-tiba mengeluh karena tugas tidak selesai jika kita gak bisa mengurangi jam tidur.
Semoga membantu :)
iya makasih kak solusinya
makasih banget solusinya kak bakalan dicoba…