1.31K views
0

Habis baca novelnya Edgar Allan Poe dan di awal baca, dusuguhkan cerita pedih tentang orang yang sangat dia cintai meregang nyawa dihadapannya. Di situ diceritakan bagaimana hancur dan sedihnya saat melepas kepergian orang yang sangat dicintai. Kemudian muncul pertanyaan ini saat membaca novelnya,

Mana yg lebih berat untuk dihadapi…. menderita sekarat di depan orang yang  paling dicintai…. atau menderita batin melihat orang yang  paling kalian cintai sekarat?

0

Cute percaya ada pertemuan pasti ada perpisahaan , memang menyakitkan tp kita harus siap :AZHURA

0

Dua-duanya sama-sama menderita, terutama bagi yang ditinggalkan.

0

keduanya sma menderitanya.

yang sakit menderita dengan sakitnya dan akan meninggalkan orang yang dicintainya. yang sehat, pedih melihat yang tercinta sait dan membayangkan gman hdupnya kdepan dsetelah d tinggal yang tercinta.

eaaaak

0

Keduanya nggak ada yg enak wkw.

0

Keduanya meremat perasaan. Karena pertanyaan mana yang lebih berat, tentu saja yang menderita batin melihat yang di cintai sekarat apa lagi setelahnya sang cintanya meninggal. Tentu yang bertahan (masih hidup) akan amat berat menjalani hari-harinya. Setiap hal yang dia hadapi akan terasa berat, setiap waktu bahkan detiknya akan teringat bagaimana orang yang dicintai sekarat. Berat dan Sesak. Tetapi waktu akan perlahan mengangkat beban itu. Tidak sekaligus. Tetapi sedikit demi sedikit.

DayNight
DayNight