1.41K views
0

Habis baca novelnya Edgar Allan Poe dan di awal baca, dusuguhkan cerita pedih tentang orang yang sangat dia cintai meregang nyawa dihadapannya. Di situ diceritakan bagaimana hancur dan sedihnya saat melepas kepergian orang yang sangat dicintai. Kemudian muncul pertanyaan ini saat membaca novelnya,

Mana yg lebih berat untuk dihadapi…. menderita sekarat di depan orang yang  paling dicintai…. atau menderita batin melihat orang yang  paling kalian cintai sekarat?

0

Menderita batin melihat orang yg kita cintai sekarat, nyesek liatnya ga tega bgt , liat dia nangis aza ga tega liatnya apalagi liat dia menderita dan sekarat pula huhuhuuhu bisa2 tekanan batin

0

yg kedua.. Karena setelahnya kita hidup dengan kenangan akan kehilangan orang yg di cintai, sementara kalo kita yg sekarat dan mati, setelahnya kita tidak akan merasakan apapun. Orang mati mana bisa baper wkkwkw

0

Duaduanya sebenernya berat, tapi Lebih berat menderita batin melihat orang yg paling dicintain sekarat :SEDIH

0

Keduanya sama – sama berat sih.. tapi Rina merasa melihat orang yang kita cintai meregang nyawa didepan kita lebih menyakitkan. Efek yg ditimbulkan juga berbeda soalnya.

Anggap saja orang yang sekarat akan mati, sepatah hati apapun orang itu sekarat didepan orang yang dia cintai, setelah dia pergi, dia tidak lagi merasakan kesakitan itu. Tapi bagaimana orang yang ditinggalkan? Patah hatinya bakal lama.. karena dia bahkan bisa mengingat dengan jelas kesakitan itu, dan sudah Rina bilang kalo setiap manusia itu menyimpan jiwa masokis, jadi kebayang lah gimana orang itu akan terpuruk dalam kesedihannya.

0

WOW,

Kalo bisa sama-sama sekarat agar kita bisa saling menguatkan :xxxTepukTangan

Setidaknya cho tak ingin melihat airmata seseorang yang cho cintai sebelum napas berakhir, itu lebih menyakitkan dibanding sekarat sekalipun!

Jadi cho lebih baik melihat orang yang cho cintai sekarat dan cho akan berusaha bagaimanapun caranya untuk membuat dia sembuh :YYYKETAWAJAHAD

DayNight
DayNight