1.40K views
0

Habis baca novelnya Edgar Allan Poe dan di awal baca, dusuguhkan cerita pedih tentang orang yang sangat dia cintai meregang nyawa dihadapannya. Di situ diceritakan bagaimana hancur dan sedihnya saat melepas kepergian orang yang sangat dicintai. Kemudian muncul pertanyaan ini saat membaca novelnya,

Mana yg lebih berat untuk dihadapi…. menderita sekarat di depan orang yang  paling dicintai…. atau menderita batin melihat orang yang  paling kalian cintai sekarat?

0

lebih sedih liat yang kitai cintai sekarat, gimanapun juga dia adalah orang yang kita cintai. jadi kita gak mau dia merasakan kesakitan tersebut.

kalau kita yang sekarat mah boro2 mikir kesana nda… hehhe soalnya dulu pas diriku sekarat, pikirannya udh mati ajaaa heheh ga mkir sedih karena sekarat didepan orang yang kita cintai

0

ini bahan perdebatan ama pasangan nih

nanti aku yang mati duluan ya

engga, aku duluan

engga, aku

aku!!

aku!! pokoknya aku!!

kenapa bisa rebutan mati duluan? Karena meninggalkan itu lebih mudah daripada ditinggalkan.

Orang yang meninggalkan pergi tanpa menoleh, direngkuh alam lain dan tak kembali

Orang yang ditinggalkan hidup berkubang kenangan, disiram air mata dan dihujani dengan duka karena kepedihan

#ehemBerpuitis dikit bolehlah :AKIRA

0

Lebih berat menjadi pihak yg di tinggalkan. Karena sekalipun kita sudah di tinggalkan terkadang rasa sakitnya masih terasa sampai beberapa lama.

0

Jelas lebih berat melihat dia bersama dengan yang lain. Hehe

Kalo menurutku, lebih berat melihat orang yg kita cintai sekarat.

Kenapa begitu?? Karena kita cuma bisa ngeliat dia tanpa bisa membantu apa-apa.

0

Semuanya beraaatt !

Tp mjd pihak yg melihat penderitaan orang terkasih lebih berat lg.

Kadang muncul pemikiran, lebih baik kita yg menggantikan kesakitannya.

Hmm …

DayNight
DayNight