Habis baca novelnya Edgar Allan Poe dan di awal baca, dusuguhkan cerita pedih tentang orang yang sangat dia cintai meregang nyawa dihadapannya. Di situ diceritakan bagaimana hancur dan sedihnya saat melepas kepergian orang yang sangat dicintai. Kemudian muncul pertanyaan ini saat membaca novelnya,
Mana yg lebih berat untuk dihadapi…. menderita sekarat di depan orang yang paling dicintai…. atau menderita batin melihat orang yang paling kalian cintai sekarat?
lebih sedih liat yang kitai cintai sekarat, gimanapun juga dia adalah orang yang kita cintai. jadi kita gak mau dia merasakan kesakitan tersebut.
kalau kita yang sekarat mah boro2 mikir kesana nda… hehhe soalnya dulu pas diriku sekarat, pikirannya udh mati ajaaa heheh ga mkir sedih karena sekarat didepan orang yang kita cintai
ini bahan perdebatan ama pasangan nih
nanti aku yang mati duluan ya
engga, aku duluan
engga, aku
aku!!
aku!! pokoknya aku!!
kenapa bisa rebutan mati duluan? Karena meninggalkan itu lebih mudah daripada ditinggalkan.
Orang yang meninggalkan pergi tanpa menoleh, direngkuh alam lain dan tak kembali
Orang yang ditinggalkan hidup berkubang kenangan, disiram air mata dan dihujani dengan duka karena kepedihan
#ehemBerpuitis dikit bolehlah :AKIRA