1.44K views
0

Ada dua pilihan :

Laki-laki yang memilih menikah setelah mapan. Dia akan menggunakan seluruh daya upaya untuk menabung, membangun rumah impian, menjamin kehidupan yang layak untuk kamu dan anak-anak kalian dan mengusahakan kemapanan yang aman. Dia mendaftar asuransi kesehatan, asuransi pendidikan anak kalian, bahkan asuransi kematian hingga ketika dia meninggalpun kamu tetap terjamin. Dia tidak akan melamarmu sebelum dia benar-benar mapan secara finansial. Kamu akan memasuki kehidupan rumah tangga yang terjamin  Jika kamu memilihnya kamu perlu menunggu sedikit lebih lama karena dia butuh waktu untuk menciptakan kemapanan demi menjamin kehidupan pernikahan kalian nanti. Mungkin butuh 5 tahun minimal

Laki-laki yang memilih mapan setelah menikah. Ini laki-laki yang tidak punya apa-apa. Hanya punya semangat dan keyakinan bahwa setiap pernikahan membawa rejekinya masing-masing. Kamu mungkin akan dibawa hidup seadanya dulu kalau menikahinya, gaji kecil, rumah kontrakan, kadang kalau uang habis terpaksa menumpang ke mertua, menabung sedikit-sedikit tetapi sering terpakai kebutuhan mendadak, kadang pinjam sana sini untuk memenuhi kebutuhan, kamu berjuang bersamanya dari nol tapi dia berusaha keras dan bertanggung jawab demi kamu dan anak kalian. Jika kamu memilihnya kamu hanya perlu sedikit bersabar dan tahan banting

Jika yang dua ini datang bersamaan, yang satu memintamu menunggu dulu mungkin 5 tahun ke depan sampai dia mapan baru melamar dan yang lain datang melamar saat itu juga jujur dengan konsekuensi pernikahan kalian yg dimulai dari nol, mana yang akan kamu pilih?

0

Mungkin 2 memulai bersama dari nol ibarat yg mas2 yg di SPBU yg selalu bilang ” dimulai dari nol ya” wkwkw. Percayalah harta dan kebaikan ekonomi akan nikmat terasa bila di usahakan bersama -sama dari bawah, dr yg tdk punya apa-apa menjadi apa-apa. menunggu 5 tahun? ya kalee kalo dia jodoh kita lah kl nggak buang2 waktu aja.

0

Kalo aq akan pilih yg kedua..menapaki pernikahan dri nol, bersma  sma menghadapi pahit manisnya kehidupan pernikahan krn dia bertanggung jwb pasti akan sangat menyenangkan…

0

Aku pilih nmr 1, napa ? Faktanya klo pilih nmr 2 tu ya pasti bnyak ributnya apalagi masalah ekonomi,,yakin mau susah bareng2, yakin ngontrak rumah aja? Ga malu nebeng mkn mulu ke mertua? Yakin nerima gaji suami kecil malah ga cukup? Gmn klo anak sakit? Ga punya uang buat brobat, ampe pinjam sana sni? Aduh ga kebayang deh,,mang se hidup didunia itu bukan hanya cari harta aja, tp coba deh klo mang dikasi harta pasti banyak manfaatnya buat yg lain juga,,bisa buat masjid, kasi bantuan ke anak yatim, sodakoh, ortu sakit or saudara butuh kita bisa bantu dll

0

Pasti banyak banget pilih yang kedua, nah cho juga gitu!

Bukankah sesuatu yang baik, akan lebih baik jika dilakukan sesegera mungkin? Seperti halnya sebuah pernikahan jika sudah siap dan sudah ada yang melamar kenapa harus ditunda terlalu lama?

Bukankah lebih baik jika berjuang dan merangkak bersama, itu lebih manis menurut cho, jadi kita juga bisa merasakan asam manisnya hidup yang akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih tangguh!

0

Aku lebih milih yang ke dua sih, asalkan dia udah kerjaaa aja yg mau berusaha menghidupi keluarganya. Aku pernah baca hadist atau apa lupa pokonya bilang kalau menikahlah saat kamu tidak punya apa-apa biar anakmu merasakan hidup susah. Err ?

DayNight
DayNight