sebagian orang pasti punya pendapat jika luka itu ibarat paku yg ditancapkan ke batang kayu dan meskipun di cabut mesti akan meninggalkan bekas, atw ada juga yg bilang kepercayaan itu bagai sebuah gelas kaca jika dibanting pasti tidak bisa disatukan lagi.
Klo menurut saya kedua hal di atas itu memang ada benarnya.
Namun bukan berarti luka akan tetap menjadi luka yg gak ada obat penawarnya bukan ?
Ibarat kata gini dech kayu yg sudah terlanjur kita paku memang telah berlubang dan gak bisa kita kembalikan lagi kebentuk semula namun kita bisa kog merubah kayu berlubang itu menjadi sesuatu yg indah dengan cara kita pahat dsb emang sih prosesnya lama dan sulit namun ketika kita berhasil hasilnya pun akan lebih memuaskan begitu pula dengab kaca yg pacah kita bisa meleburkannya dan membentuknya menjadi seseuatu yang baru (⌒▽⌒)
Jadi tinggal diri masing2 saja mau tetap berkubang dalam luka dan meratapi nasib atw berdamai dan mengubah hak itu menjadi sesuatu yg lebi baik :)
Klo menurut kalian Pribadi Gimana ?
Yang namanya luka tetap akan meninggalkan bekas apalagi jika kita bicara tentang luka di hati yang sangat susah obatnya, aku juga pernah dengar cerita tentang kayu dan paku,
“paku itu itu ibarat perkataan kasarmu yang membuat orang terluka dan Palu itu adalah kemarahanmu yang engkau lampiaskan, sedangkan kayu itu adalah hati orang yang telah kamu sakiti, setelah engkau minta maaf itu ibarat paku yang telah kamu cabut dari kayu tersebut, tetapi ada bekas yang tertinggal pada paku tersebut, itu ibarat hati orang yang telah kamu sakiti walau kamu telah meminta maaf tetap masih meninggalkan luka, oleh karrena itu pesan yang terkandung adalah janganlah engkau menyakiti orang lain, karena itu menyakitkan dan meninggalkan bekas yang lama untuk hilangnya”