1.36K views
0

sebagian orang pasti punya pendapat jika luka itu ibarat paku yg ditancapkan ke batang kayu dan meskipun di cabut mesti akan meninggalkan bekas, atw ada juga yg bilang kepercayaan itu bagai sebuah gelas kaca jika dibanting pasti tidak bisa disatukan lagi.

Klo menurut saya kedua hal di atas itu memang ada benarnya.
Namun bukan berarti luka akan tetap menjadi luka yg gak ada obat penawarnya bukan ?

Ibarat kata gini dech kayu yg sudah terlanjur kita paku memang telah berlubang dan gak bisa kita kembalikan lagi kebentuk semula namun kita bisa kog merubah kayu berlubang itu menjadi sesuatu yg indah dengan cara kita pahat dsb emang sih prosesnya lama dan sulit namun ketika kita berhasil hasilnya pun akan lebih memuaskan begitu pula dengab kaca yg pacah kita bisa meleburkannya dan membentuknya menjadi seseuatu yang baru (⌒▽⌒)

Jadi tinggal diri masing2 saja mau tetap berkubang dalam luka dan meratapi nasib atw berdamai dan mengubah hak itu menjadi sesuatu yg lebi baik :)

Klo menurut kalian Pribadi Gimana ?

0

Naluri manusia memang seperti itu…
Saat dilukai terlalu dalam, bohong jika mereka tidak merasakan sakit atau akan terus mengingat rasa sakitnya.
Kalau tidak, saya merasa tangguh sekali orang itu.
Memang adakalanya di luar mereka menampakkan baik-baik saja, tapi di dalam hatinya siapa yang tahu.
Seperti yang kakak katakan, luka dan rasa sakit itu memiliki obat, dan kita harus membantu diri sendiri untuk bangkit dari kubangan tersebut.
Tapi hal itu kembali pada masing-masing individu, untuk mereka yang tersakiti namun dikelilingi banyak cinta, akan dengan mudah mengangkat dirinya.
Tapi jika mereka memang berada pada situasi yang pelik, mengangkat diri sendiri akan terasa lebih sulit.
Saya bicara seperti ini karena saya pernah merasakan.
Orang kerap kali bicara dengan mudahnya kalau rasa sakit yang kita alami terlalu dibuat sulit, memangnya mereka tahu apa yang kita rasakan? Betapa beratnya waktu yang dilalui dengan dibayangi luka dan rasa sakit.
Saya dan siapapun pasti ingin lepas dari kubangan rasa sakit, tapi bagaimana cara kita bisa lepas itu yang bukan perkara mudah.
Kayu yang berlubang, butuh pemahat ulung untuk menjadi bentuk baru.
Tapi kayu itu bentuk tak hidup, manusia hidup dan memiliki perasaan.
Saat mereka memiliki luka, bukan sekadar pemahat ulung yang dibutuhkan tapi sosok-sosok ulung lain yang bisa membantu kita kembali bangkit.

You are viewing 1 out of 16 answers, click here to view all answers.
DayNight
DayNight