sebagian orang pasti punya pendapat jika luka itu ibarat paku yg ditancapkan ke batang kayu dan meskipun di cabut mesti akan meninggalkan bekas, atw ada juga yg bilang kepercayaan itu bagai sebuah gelas kaca jika dibanting pasti tidak bisa disatukan lagi.
Klo menurut saya kedua hal di atas itu memang ada benarnya.
Namun bukan berarti luka akan tetap menjadi luka yg gak ada obat penawarnya bukan ?
Ibarat kata gini dech kayu yg sudah terlanjur kita paku memang telah berlubang dan gak bisa kita kembalikan lagi kebentuk semula namun kita bisa kog merubah kayu berlubang itu menjadi sesuatu yg indah dengan cara kita pahat dsb emang sih prosesnya lama dan sulit namun ketika kita berhasil hasilnya pun akan lebih memuaskan begitu pula dengab kaca yg pacah kita bisa meleburkannya dan membentuknya menjadi seseuatu yang baru (⌒▽⌒)
Jadi tinggal diri masing2 saja mau tetap berkubang dalam luka dan meratapi nasib atw berdamai dan mengubah hak itu menjadi sesuatu yg lebi baik :)
Klo menurut kalian Pribadi Gimana ?
Manusiawi kan ya ka Klo dilukai terlalu dalam, kta akan inget terus sakitnya luka itu, tp Alhamdulillah saya sll menyugesti otak untuk menghapus semuanya &Alhamdulillah berhasil mskpn kadang suka msh inget sesekali,hehe ‘aduhhh saya msh bljr bngt cara memaafkan&melupakan sakit hati’
Disamping saya ada ibu saya yg sll kasih semangat, kasih sayang,siap dngr curhat 24 jam dll, jdi sbnrnya ga ada alasan bgi saya untuk mengingat luka2 menyakitkan itu&skrng fokus saya hanya membahagiakan ibu saya