Kalian pasti pernah denger peribahasa diatas,karena nila setitik rusak susu sebelanga, artinya kurang lebih karena satu kesalahan hancurlah smua, nah yg mau aku tanya, menurut kalian gimana jika kebaikan kalian yg sudah sebanyak “susu sebelanga” tiba2 rusak oleh kesalahan yg cuma “nila setitik”? Apakah kita enggak layak dapat maaf? Apakah kebaikan yg banyak itu enggak ada artinya?
Makasih sharenya
Kalau aku pribadi, tergantung kesalahannya sih, fatal apa enggak.
Aku gampang lupa sama kesalahan2 kecil baik yg aku lakukan sendiri ke orang lain, atau kesalah orang lain padaku. Jadi kalau berselisih paham gitu nggak akan lama, sehari dua hari udah baik lagi. kalau berantem sm mamah atau sahabat malah cuma sejam dua jam terus lupa.
Tapi kalau yg dilakukan itu kesalahan besar yang gak bisa aku tolerir, misal: dikhianati, dibohongi, teman disakiti, dsb. aku cenderung sulit memaafkan dan akan selalu keinget. jadi kebaikan apapun yg sudah dilakukan bisa hilang dengan satu kesalahan fatal.
Dia aku maafkan, pasti, meskipun butuh banyak waktu, tapi maafku gak akan mengembalikan keadaan seperti semula, pasti ada canggungnya lah.