Kalian pasti pernah denger peribahasa diatas,karena nila setitik rusak susu sebelanga, artinya kurang lebih karena satu kesalahan hancurlah smua, nah yg mau aku tanya, menurut kalian gimana jika kebaikan kalian yg sudah sebanyak “susu sebelanga” tiba2 rusak oleh kesalahan yg cuma “nila setitik”? Apakah kita enggak layak dapat maaf? Apakah kebaikan yg banyak itu enggak ada artinya?
Makasih sharenya
Aku selalu berusaha untuk tidak lupa dengan kebaikan orang lain dan aku juga menganggap kalo tiap orang berhak punya kesempatan kedua. Jadi seandainya ada yg udah baiiiiik banget ke aku dan melakukan suatu kesalahan, aku rasa ga adil kalo langsung melupakan semua kebaikan dia sebelumnya hanya karena satu kesalahan. Semua orang berhak untuk memperbaiki dirinya dan mendapatkan kesempatan ke dua :PATAHHATI