1.34K views
0

Malam geng-geng sekalian~

Saya mau sharing sesuatu yang serius nih! Serius banget! Sekalian mau tahu tanggapan kalian.

Nah masalahnya berakar dari salah satu SMP di daerah saya. Jadi ceritanya di sekolah itu sedang mewabah penyakit hepatitis (penyakit kuning). Dari total 27 kelas ada ada 3 sampai 4 murid per kelas yang sudah terjangkit virus itu, artinya saat ini sudah ada kurang lebih 100 siswa yang sedang mengidap penyakit hepatitis. Dari daerah saya saja sudah sekitar 10 murid yang bersekolah di sana terjangkit penyakit ini. Dan mereka semua rata-rata teman dekat adik saya.

Saya tidak mengerti kenapa sejauh ini pihak sekolah tidak mengambil tindakan dengan membuat laporan khusus atau meminta bantuan pihak dinas kesehatan daerah. Entah mereka menganggap ini sepele atau bagaimana, saya tidak mengerti. Tapi yang pasti dari 100 siswa bisa terus bertambah menjadi 200 dan tidak menutup kemungkinan akan mewabah pada pada seluruh penghuni sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Orang tua saya tentunya berharap adik saya bisa menuntut pendidikan dengan nyaman di sana, tapi jujur kami harus dihantui dengan rasa was-was adik saya akan pulang dengan membawa penyakit. Apa yang salah kalau saya sebagai wali murid merasa khawatir dengan kondisi seperti itu? Wajarkah kalau saya membuat surat terbuka di media sosial karena pihak sekolah seperti terkesan menutupi masalah ini?

0

Sebenarnya gampang-gampang sulit. Diambil dari sudut pandang wali murid pastinya khawatir jikalau adik sampai terkena hepatitis. Karena penularan hepatitis sendiri lebih cepat dibanding hiv/ aids. Dari pihak sekolah mungkin bisa saja dilakukan tes, lalu jika terbukti kena? Pikirkan apa tindakan selanjutnya yang perlu di lakukan oleh pihak sekolah. Mengobati? Itu kembali ke keluarga murid, pihak sekolah tentu tak mau menanggung pengobatan sedangkan pengobatan hepatitis tidak murah juga. Belum lagi dampak untuk penderita hepatitis itu sendiri. Tidak semua orang mau menerima kekurangan/ penyakit/ ketidakberuntungan orang lain. Seorang teman dekatpun bisa saja menjauh bila mengetahui dengan betul apa itu hepatitis. Dan yang terjadi, penderita hepatitis hanya bergaul dengan sesama penderita atau… Penderita hepatitis dikucilkan. Padahal masa sekolah adalah masa bahagianya tumbuh kembang seorang anak. Jadi menurut saya, yang paling perlu ditekan dalam hal ini adalah wali murid sendiri, sebagai bentuk perlindungan untuk adik, kenalkan apa itu hepatitis pada adik. Bagaimana penularannya agar adik bisa tetap berteman namun tetap tau batasan dalam pertemanannya. Bagaimana mencegah penularan itu sendiri. Dan yang pasti, perhatian wali murid terhadap adik yaitu dengan periksa hepatitis dan lakukan vaksin hepatitis.

Semoga senantiasa diberi kesehatan.

0

Kalo menurut aku sih kaka musyawarah dulu sama wali murid komite sekolah

Apabila tidak ada tanggapan bru kk membuat surat terbuka di medsos

0

Krna ini penyakit menular wajib segera bertindak ka, musyawarah dngn sesama Wali murid, lalu hasil keputusan ny dimusyawarahkan kmbli dngn pihak sekolah, agak tekan pihak sekolah ny spy cpt bertindak

Mnrt saya lbh baik jngn bikin surat terbuka dlu soalny bsa jdi panjang nnt masalahny ka dah bnyk kejadian kan ttng surat terbuka ini

0

wahhh! fidi! segera ambil tindakan!

wabah/penyakit menular harus segera ditangani sebelum benar2 menyebar ke seluruh sekolah. harus ada pihak orangtua murid yang angkat bicara.

lakukan musyawarah dengan orangtua murid lainnya, buat persatuan yang bisa membuat pihak sekolah angkat bicara, musyawarah dengan dinas kesehatan, terutama pihak sekolah dan kalau2 pihak sekolah masih menutup2i maka perlu dilaporkan ke pihak kepolisian agr bisa mengawal proses2 yang perlu dilakukan untuk menghambat terjadinya penyebaran yang lebih lanjut.

0

sebenerny gak salah sih kalok orang tua khawatir anaknya kenapa-napa nanti giliran orang tuanya protes gak diterima sama pikah sekilah padahal faktanya sudah ada

DayNight
DayNight