Malam geng-geng sekalian~
Saya mau sharing sesuatu yang serius nih! Serius banget! Sekalian mau tahu tanggapan kalian.
Nah masalahnya berakar dari salah satu SMP di daerah saya. Jadi ceritanya di sekolah itu sedang mewabah penyakit hepatitis (penyakit kuning). Dari total 27 kelas ada ada 3 sampai 4 murid per kelas yang sudah terjangkit virus itu, artinya saat ini sudah ada kurang lebih 100 siswa yang sedang mengidap penyakit hepatitis. Dari daerah saya saja sudah sekitar 10 murid yang bersekolah di sana terjangkit penyakit ini. Dan mereka semua rata-rata teman dekat adik saya.
Saya tidak mengerti kenapa sejauh ini pihak sekolah tidak mengambil tindakan dengan membuat laporan khusus atau meminta bantuan pihak dinas kesehatan daerah. Entah mereka menganggap ini sepele atau bagaimana, saya tidak mengerti. Tapi yang pasti dari 100 siswa bisa terus bertambah menjadi 200 dan tidak menutup kemungkinan akan mewabah pada pada seluruh penghuni sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Orang tua saya tentunya berharap adik saya bisa menuntut pendidikan dengan nyaman di sana, tapi jujur kami harus dihantui dengan rasa was-was adik saya akan pulang dengan membawa penyakit. Apa yang salah kalau saya sebagai wali murid merasa khawatir dengan kondisi seperti itu? Wajarkah kalau saya membuat surat terbuka di media sosial karena pihak sekolah seperti terkesan menutupi masalah ini?
Kalau saya jadi kmu, mungkin akan melakukan hal yang sama, penyakit kuning kan bahaya juga, kalau gk di tangani malah bisa meluas, tapi kok aneh ya knp pihak sekolah gak ambil tindakan, semoga cepet ada yg brtindak, biar gk semakin meluas
Kalau di daerah saya udh sistem online, jdi kalau ada warga yg kena virus, pihak rumah sakit udh ada pemberitahuan ke kelurahan saya, jdi pihak kelurahan dtg utk melihat situasi, dan langsung melakukan tindakan
Di sini belum ada sistem online gitu. Jadi kalau ada apa-apa ya tahunya kalau ada omongan dari orang lain.
Nah iya. Masalahnya penyakit itu bahaya dan sangat cepat mewabahnya. Virusnya semacam sudah berevolusi sampai bisa menjangkit secepat dan sebanyak itu dalam kurun waktu 1 bulan. Saya gak ngerti penanganan seperti apa yang diberikan pihak sekolah karena sejauh ini bukan dinkes yang terjun ke lapangan, tapi cuma pihak puskesmas. Itu pun cuma adanya penyuluhan. Sekali pun keluarga saya sudah mengantisipasi tapi kalau lingkungan sekolahnya masih seperti itu, gimana lagi saya.