Jika diharuskan memilih dan hanya satu pilihannya Aku akan menyelamatkan keturunanku atau anak tetapi bukan berarti aku tak menyayangi mereka yang tak sempat kuselamatkan.

Alasannya karna anakku masih muda.

neyelamatin ibu, soalnya beliau yang melahirkan dan mendidik aku sampai sebesar ini

sebelum perahu benar2 tenggelam, jika perahu terbuat dari kayu makan akan kupatahkan salah satu bagian dr kayu perahu itu yg bisa mengambang di air, lalu akan ku letakan sang anak diatas kayu itu, orgtua, pasangan dan saya bersisian memegang kayu itu lalu berenang hingga ketepian atau pantai..

sebisa mungkin utk menyelamatkan semuanya haha :D

nggak ada yg bkalan aku slametin … buat apa nyelametin orang yg sama2 bisa berenang? suruh aja berenang sendiri2 … klo bisa cepet-cepetan, … siapa yg bisa sampai ke tepi lebih dulu.

Saya sharing ini berdasarkan apa yang pernah saya baca yang kurang lebihnya sama dengan pertanyaan Author4, dengan berat hati yang dipilih adalah pasangan (suami/istri) walaupun jika kehilangan pasangan kita bisa cari lagi. Jawabannya:
Seiring berlalunya waktu, orang tua harus pergi dan meninggalkan kita. Demikian juga anak, jika sudah dewasa dan menikah artinya anak juga akan meninggalkan kita. Akhirnya orang yang benar-benar bisa menemani dalam hidup, yang sabar dan setia mensupport saat tertatih dan terseok-seok dalam menghadapi himpitan kehidupan adalah pasangan kita. Orang tua dan anak bukan dipilih oleh kita, melainkan Allah SWT yang menganugerahkan. Sedangkan pasangan, kita sendirilah yang memilih dari sekian banyak orang di dunia ini. Just sharing ya. Karena kalau dihadapkan pada situasi yang sama, saya pasti kesulitan memilih.