Hmmmm~

Pernah dan itu sedikit merepotkan. Kalau saya kasusnya dia laki-laki dan suka sama laki-laki.

Kami awalnya temenan, main bareng. Kalau main ya saya, dia, dan beberapa teman-teman yang lain. Ya dia cerita kalau dia suka sama cowok (cuma sama saya aja karena dia takut temen-temen cowok jauhin dia).

Ya udah kebiasaan banget dia cerita ini itu dan saya selalu dengarkan. Sampai akhirnya entah kenapa dia bilang suka saya. Di situ mulai ribetnya. Dia yang awalnya anggap saya teman malah jadi overprotect dan serem banget.

Saya awalnya ilfeel ya, jijik gitu kok dia segitu banget padahal saya gak bilang mau sama dia. Tapi lama-lama saya ngerti, dia itu butuh seseorang yang memahami dia. Dia jadi penyuka sesama jenis pun karena masalah keluarganya dan masalah sama perempuan-perempuan yang berulang kali bikin sakit hati. Gak ada yang mau mendengarkan dan memahami dia, makanya dia jadi begitu.

Akhirnya saya kasih pemahaman sama dia, kalau saya gak mungkin sama dia karena saya sudah punya orang lain. Saya peduli dan sayang sama dia sebagai teman yang memang harus dipedulikan. Syukurnya dia juga gak mau hubungan kami rusak, akhirnya ya kami biasa aja lagi. Saya gak tahu ya dia biasa di depan saya itu memang tulus dari dalam hati atau nguat-nguatin hati. Tapi kalau dia liat saya sama pasangan saya sekarang dia support banget.

Entahlah sebenarnya hati dia gimana. Yang penting saya sudah kasih penegasan bagaimana hubungan saya dengan dia seharusnya. Toh dia juga sudah punya pasangan.

Saya sih begitu@lie_mochuw