Misalnya kalian pacaran. Sudah 2 tahun lamanya. Tapi si cewek ini ngerasa bahwa dia ditekan. Maksudnya ditekan adalah, dia mau melakukan sesuatu dilarang. Contoh: beli lipstick. Dilarang. Alasannya? Entah. Kebebasan dia itu seolah direnggut. Dia ga bisa ngapa ngapain selain ngikutin apa yang dibilang cowoknya. Dan sekarang adalah puncaknya. Mungkin saking gatahan banget si cewek ini sama cowoknya. Mau mencoba sejujurnya dia ga nyaman sama sikap over protecktive nya itu. Yang diinginkan si cewek ini adalah:
“Kebebasan untuk hidupnya.”
Tapi rupanya si cowok ini ga mau mengalah dan tetap keras kepala akan sikapnya itu. Menurut kalian, jika ada di posisi seperti itu.
“Apa yang kalian lakukan?”
Jalan tengah apa yang kalian ambil untuk hubungan semacam ini?
Beuhhh! kalau CJ… sadeees aja, GAK PIKIR DUA KALI. mending BYE!
man! YOLO… You Only Live Once!
Kita itu hidup sekali, belum tentu panjang pula umur kehidupan kita.
kita itu hidup dalam kondisi tidak selalu “punya”, dan tidak selalu “tidak punya”.
Hidup itu…. Up and Down.
if you have money, buy things you wanna buy. if you have energy, spend your energy for your hobbies.
jadi, kalau kita ketemu orang yang bahkan bukan orangtua kita, juga bukan suami yang menanggung dosa-dosa kita para prewi cantik mempesona bagai bunga mekar ditaman (apasih!), kwkw
intinya, kalau ada orang yang cuma punya status pacarrrr… terus dia berani ngelarang ini itu tanpa alasan yang jelas dan benar, maka…itu artinya dia tidak ingin pacarnya berkembang menjadi individu yang lebih baik. buat apa buang-buang waktu untuk orang yang bahkan tidak ingin kita berkembang? melarang melakukan ini dan itu. bahkan sekedar beli lipstik yang notabene penting buat para prewi aja dilarang! beuhhh~
no no no! jangan buang waktu dengan lelaki semacam itu!
masih banyak pria baik, yang membebaskan wanitanya berkembang dan berkarya… menjadi individu yang lebih baik.
well, ini cj jawabnya sambil semangat menggebu2. maaf kalau ada kata yang tidak berkenan ya hihi