Hidup ya Hidup….. Mati ya Mati…..
Ada orang yang menghubungkan seperti ini Hidup adalah Mati…. Dan Mati adalah Hidup….
Itu menyebabkan orang pada seenaknye ketika hidup karena menganggap hidup itu tidak lebih berarti dari keadaan dibalik kematian yang sifatnye Infinite / tidak dikenali untuk bisa di definisikan.
– Pertanyaan nye adalah soal “LIFE TIME” ato masa aktif….
Pertanyaanye kayak gini….
Jika saya adalah batrei hidup…. Apa hakikat dari fungsi saya sebagai batrei Ketika hidup atau ketika mati?
Ibarat baterai hidup harus seperti enegizer keep going… keep going heheh. Harus berguna untuk untuk orang yang kita sayangi. Menjalani hidup sebaik2nya, beribadah sebaik2nya. Dan ketika saya seperti baterai soak saya ingin tetap di kenang karena pernah memberikan daya hidup bagi orang tersayang. You light my life.
Rina rada bingung sama pertanyaannya, hehehe.
Tapi mungkin gini, hidup di dunia ini hanya kamuflase. Eksistensi manusia hidup di dunia itu paling lama berapa sih, paling cuma 100th. Dan yang penting bukan selama apa kita hidup, tapi sepintar apa kita memanfaatkan waktu yang singkat itu untuk menyelamatkan kita di kehidupan yang kekal nanti.
Intinya nasib kita yang sesungguhnya ditentukan dari hidup di dunia yang gak seberapa itu, jangan mau diperdaya.
nah saya bingung..
dan kenapa saya lebih inget sama ‘masa aktif’ pulsa daripada baterai. hehehe..
jawaban saya mungkin ga nyambung.
kita hidup untuk mempersiapkan bekal ketika kita mati dan kehidupan kekal kelak. karena fase hidup kita itu hidup (di alam ruh) – mati (di rahim sebelum ditiupkan) – hidup (di dunia fana) – mati (di dunia fana) – hidup di akhirat..
maaf saya bingung ma jawaban saya sendiri..