1.30K views
0

Hidup ya Hidup….. Mati ya Mati…..

Ada orang yang menghubungkan seperti ini Hidup adalah Mati…. Dan Mati adalah Hidup….

Itu menyebabkan orang pada seenaknye ketika hidup karena menganggap hidup itu tidak lebih berarti dari keadaan dibalik kematian yang sifatnye Infinite / tidak dikenali untuk bisa di definisikan.

– Pertanyaan nye adalah soal “LIFE TIME” ato masa aktif….

Pertanyaanye kayak gini….
Jika saya adalah batrei hidup…. Apa hakikat dari fungsi saya sebagai batrei Ketika hidup atau ketika mati?

0

“Jika saya adalah baterai hidup…”

Dari pernyataan/pertanyaan yang ditulis sudah jelas hakikat manusia itu sebagai baterai hidup. Kalau sudah mati mau digunakan untuk apa? Kalau sudah mati juga bukan manusia lagi namanya.

Simplenya semua yang mati tidak lagi berguna (jangan dikaitkan dengan daur ulang benda-beda mati gak terpakai). Begitu juga dengan baterai yang sudah mati.

Jika dianalogikan dengan baterai ponsel, baterai hidup juga digunakan untuk daya kerja sistem. Baterai ponsel digunakan untuk menyokong daya kerja ponsel, dan kasus yang disajikan adalah baterai hidup, berarti menyokong daya kerja hidup kita.

Logikanya kalau baterainya hidup tapi sistemnya mati apa yang akan disokong? Karena bersifat menyokong butuh kehidupan tertentu. Jadi, berdasarkan pemahaman saya atas situasi yang disajikan dalam pertanyaan hakikat fungsi dari baterai hidup hanya akan berlaku/tampak jika ada kehidupan. Bukan kematian.

You are viewing 1 out of 14 answers, click here to view all answers.
DayNight
DayNight