Saya menanyakan ini karena terispirasi dari pertanyaan@author1
Dalam psikologi, unsur cinta itu ada 3: Hasrat (passion), keintiman/kedekatan (intimate) dan commitment.
Ketiga hal itu, berdasarkan penelitian di luar negeri dan hasil penelitian tersebut dikenal dengan The Tringular Theory Of Love dari Strenberg.
Yang jadi masalah adalah hasrat. Karena penelitian mengenai cinta dilakukan di luar negeri, tentu akan berbeda dengan culture kita yang ketimuran.
Pertanyaan:
Menurut kalian, penting tidak hasrat dalam sebuah cinta? Atau cukup hanya dengan keintiman/kedekatan dan komitment saja?
Dalam islam pernikahan yg ideal itu sakinah, mawaddah, warahmah
Sakinah itu ketenangan. Dimana setelah menikah hidup dan jiwa seseorang akan menjadi tenang dengan hadirnya pasangan hidup.
Rahmah itu kasih sayang. Rahmah ini biasanya akan muncul pada pasangan yang telah bertahun2 hidup bersama, pasangan yang sudah tua, yang timbul adalah perasaan kasih sayang terhadap pasangannya. Keadaan fisik pasangan tidak lagi terlalu penting, hati yang lebih banyak berperan.
Sedangkan mawaddah adalah cinta/hasrat. Hasrat atau cinta ini akan menghiasi pernikahan di tahun2 awal (ada yg mengatakan sampai 5thn pertama pernikahan), dimana ketertarikan akan fisik masih cukup dominan.
Jadi, tentu saja hasrat itu penting, sesuai dengan porsinya :)
Penting dong asal sesuai porsi nya ya.. kalo masih pacaran ya jangan macem – macem, kecuali kalo udah nikah udah bebas mau ngapain aja. Dan terbukti sih hasrat itu juga ambil peran penting dalam kelanggengan sebuah Rumah Tangga, karena dengan adanya hasrat akan semakin mendekatkan pasangan tersebut. Bahkan saling ketergantungan juga. :kelinciimut