Jadi sudah beberapa bulan saya mengalami syndrom menyebalkan seperti ini, dulu ketika masih sma saya selalu menyempatkan menulis imajinasi saya walaupun sesibuk apapun, dan ketika masa itu juga saya mempunyai banyak inspirasi yang langsung membuat saya semangat untuk berkarya. Walaupun nyatanya dukungan dan respon tidak sebanding dengan pergulatan batin yang disebabkan oleh hobi saya ini.
saya sekarang sudah tidak seproduktif dulu, saya mempunyai banyak dunia fantasi yang perlu dikembangkan namun terkadang untuk menuliskannya seperti saya tengah memikul batu besar dipunggung saya. Nyatanya saya hanya menatap pena dan buku yang selalu saya bawa, membiarkan tombol-tombol keyboard berdebu saking saya susah menuangkan apa yang saya debatkan dihati saya.
saya tidak punya semangat semenjak kemampuan dan hobi saya ini mulai meredup seiring dengan aktifitas yang menurut saya terombang ambing dibawa angin.
Menurut saya hal itu biasa saja sih. Karena bukan hanya penulis amatir, tapi penulis kelas kakap pun pasti mengalami hal itu.
Saya pribadi pas zaman SMA juga produktif sekali menulis, dalam satu hari bisa dua atau tiga chapter. Tapi seiring kesibukan perkuliahan dan tugas-tugas menumpuk, saya perlahan kehilangan inspirasi sampai akhirnya berujung pada ketidaksinkronan tulisan dengan ide cerita.
Biasanya orang yang ke SWB itu menganggap dirinya kehilangan passion menulis, padahal bukan menghilang tapi kitanya sendiri yang gak mau memunculkan. Mood itu gak bisa datang sendiri tapi harus diciptakan.
Umumnya dilakukan dengan cara:
- Membaca banyak refrensi (apapun, bisa blog, novel, dll terutama yang bagus. Orang yang punya jiwa penulis pasti terdorong menciptakan karya yang lebih bagus).
- Beralih ke genre lain. Kalo biasanya nulis romance, bisa pindah ke horor #lol
- Alihkan ke aktivitas-aktivitas lain jika mulai terasa membosankan. Misalnya refreshing atau nonton TV gitu. Nanti kalau ide muncul segera dilanjutkan.
Kurang lebih seperti itu :)