1.53K views
0

Setujukah kalian dgn ungkapan Forgive not Forget, Memaafkan tapi tidak melupakan…

Minta pendapatnya yah

0

Kak@histeriez ,….

“Forgive, but not forget.”

Ada beberapa orang mengatakan bahwa memaafkan tanpa melupakan adalah sia-sia. Kalo aku sih nggak setuju. Nggak ada yang sia-sia dari setiap kata “maaf” yang kita ucapkan.

Namun, melupakan itu soal lain.
Memberi maaf bagiku itu sama artinya dengan memberi hadiah, meskipun hadiahnya nggak terlihat secara fisik. Sudah bagus diberi hadiah, masa masih minta hadiah tambahan berupa “lupa”?

Ketika pernyataan maaf ku diterima, aku sudah cukup senang. Meminta orang lain melupakan kesalahanku itu namanya “ngelunjak”…

Tapi, mengingat-ingat kesalahan orang lain juga nggak baik bagi diri sendiri sih. Aku lebih memilih untuk berdamai dengan kesalahan orang lain ketimbang melupakannya.
Rasanya agak malas mengingat-ingat setiap peristiwa nggak menyenangkan yang aku alami, tapi aku nggak bisa melupakan. 

Kalau aku lupakan dan terjadi lagi, orang yang paling patut disalahkan adalah diri aku sendiri: kok bodohnya kebangetan?

Memaafkan, tapi jangan pernah lupakan.
Terserah kalau ada yang menganggap aku ini pendendam, tapi aku nggak mau melupakan karena penting bagiku untuk melindungi diri sendiri dari luka yang sama.
Aku bukan pendendam, karena aku  nggak suka membalas perbuatan buruk orang lain. Itu baru dendam, menurutku.
Cukup nggak usah terlalu diingat-ingat juga, tapi sekaligus jadikan pembelajaran. Kalau nggak, kapan “pintarnya”?

I don’t believe that people change. Their needs might change, but not their basic personality. Pada dasarnya, semua manusia (terlahir) baik, tapi kebutuhan dan lingkungannya mungkin mengubahnya: menjadi lebih baik atau memburuk.
Apa pun itu, sifat dasarnya nggak akan pernah hilang.

Oh, satu lagi: meminta dan memberi maaf itu nggak bisa dipaksakan dan bukan hanya ritual agama atau tahunan.
Jadi nggak usah kesal kalau ada yang nggak mau memaafkan kita. Itu haknya.
Dan toh kalau dia ingin memaafkan, nggak usah menunggu momen tertentu, bukan?

Maafkan seperlunya, dan kalau memang ingin memaafkan, kita lakukan dengan tulus – bukan karena harus. Maafkan kalau itu memang yang terbaik.

Maafkan, kalau cintamu kuat untuk menutupi semua kesalahan. Kalau nggak, ya nggak usah.
Artinya, orang itu memang nggak terlalu penting untuk seterusnya ada dalam hidup kita. Nggak semua orang wajib dan harus menyertai sepanjang perjalanan hidup kan? Kata “maaf” itu berharga, karenanya mahal harganya dan nggak bisa diberikan sembarangan. Mahalnya mungkin hampir sepadan dengan cinta.

Semakin kita mencintai seseorang, semakin mudah memaafkannya dengan tulus. Sesederhana itu prinsipnya.

#KesurupanMarryRiana :RENCANAJAHARAA

You are viewing 1 out of 42 answers, click here to view all answers.
DayNight
DayNight