Tanpa sengaja author membaca sebuah artikel yang membahas bahwa warna-warna dunia di mata kita ini berbeda dengan warna yang dilihat oleh makhluk lainn
Seperti ini contohnya
Anjing dan kucing hanya bisa melihat warna cokelat, kuning dan biru
Ikan hiu bisa melihat jelas dalam air, tetapi tidak bisa melihat warna, hanya hitam dan putih
Burung bisa melihat warna sinar ultraviolet dimana manusia tidak bisa
Ular cenderung buta, tapi bisa melihat berdasarkan perbedaan temperatur suhu panas tubuh di malam hari.
Pada mata tikus, bola mata kiri dan kanan bisa bergerak bebas secara terpisah ( manusia tidak bisa), tikus melihat segala sesuatu dalam gerak lambat, buram dan tidak bisa melihat warna merah.
Dalam pandangannya ada ratusan hingga ribuan lensa pixel kecil yang bersatu, semua benda diterjemahkan dalam gerak lambat, karena itulah dia susah ditangkap, dan bisa melihat warna sinar ultraviolet
Hanya bisa melihat warna merah, hijau, biru dan warna sinar ultraviolet
PERTANYAANNYA.
Kalau begitu adanya, apakah warna warni yang kita lihat di dunia ini adalah sesuatu yang sahih secara filosofi?
Sebab kita melihat daun itu berwarna hijau dan percaya bahwa daun itu memang berwarna hijau. Tapi di dunia hiu, daun itu berwarna hitam karena dia tidak bisa melihat warna.
Sebab kita percaya bahwa darah itu berwarna merah, berdasarkan apa yang diterjemahkan oleh mata kita. Padahal bagi tikus darah itu berwarna hijau karena matanya tidak mampu menerjemahkan warna merah. Dan bagi anjing)/kucing, darah itu berwarna biru karena warna warni dunia mereka hanya cokelat, kuning dan biru.
Kalau begitu menurut kalian apakah warna yang ada di dunia ini adalah warna sebenarnya? Apakah warna yang dilihat oleh mata kita ini adalah sesuatu yang sahih? Apakah benar daun itu berwarna hijau dan langit berwarna biru? Ataukah itu hanyalah manifestasi dari apa yang diterjemahkan oleh retina mata kita dan dikirimkan ke otak kita sebagai warna hijau?
Warna itu spectrum gelombang cahaya yang dipantulkan oleh object ke mata kita… dan iya, mata kita haruslah punya receptor untuk Warna tersebut. Dan akhirnya diteruskan ke otak, dan otak menyatakan warna tersebut.
karena ga ada receptor untuk warna tersebut di mata mereka (binatang) .. sama kayak manusia yang buta warna…. dia ga punya receptor untuk nangkep spectrum cahaya tertentu…
Bener gak@Author3 ?
Daun yang kita anggap hijau sebenarnya gak berwarna hijau. Daun itu terlihat berwarna hijau karena komponen daun itu menyerap warna lain selain warna hijau, dan menolak/memantulkan warna hijau. Jadi, daun yang dianggap berwarna hijau justru sebenarnya punya warna apa saja selain hijau, seperti merah, kuning, biru dll.Begitu juga dengan benda lainnya.Oke, daun menyerap warna lain dan memantulkan warna hijau sampai ke mata kita. Tapi, balik lagi ke pertanyaan awal tadi. Apakah hijaunya daun yang kita liat itu sama? Jawabannya ternyata adalah tidak. Karena warna itu bukan dari bendanya, tapi label yang ditanam ke otak kita sendiri. Kunci ini semua adalah bahasa manusia. Walaupun nyatanya kita melihat dunia dengan warna yang berbeda, kita setuju nama warna-warna dari warna dunia yang kita lihat adalah sama. Tapi ini tak merubah fakta bahwa sebenarnya warna itu sendiri adalah Ilusi. Warna hanya ada didalam kepala kita, ia tak ada di luar kepala kita sendiri. (: Ada berbagai jenis gelombang cahaya yang kita tau, dan dari berbagai cahaya itu,ada rentang gelombang yang bisa kita lihat dan tidak. Contoh rentang gelombangyang tak bisa dilihat dengan mata adalah sinar ultraviolet dan infrared. Gelombang cahaya yang bisa kita lihat terletak di antara ultraviolet dan infrared itu. Cahaya itu berwarna putih dan jika diurai, secara berurutan akan menjadi warna pelangi. Jadi, putih adalah keadaan ketika satu benda merefleksikan seluruh cahaya/warna dari spektrum, dan hitam adalah keadaan ketika satu benda menyerap seluruh warna dari seluruh spektrum. Jadi, semua benda yang ada di dunia ini sebenarnya putih.
Aduuh..
Pertanyaannya susaah. Aku setuju sama jawaban panda.
Tambahan, warna itu sangat terpengaruh oleh persepsi juga. Misalnya darah. Kenapa semua manusia setuju warnanya merah, karena persepsi itu lah yang tercatat di otak kita. Seandainya kita bilang pada anak kecil yang pola persepsinya belum sempurna jika warna darah itu adalah hitam. Dan lingkungan di sekitar si anak mendukung hal itu, maka kelak dia akan menyebut darah itu berwarna hitam.
Hal ini berlaku juga untuk banyak hal lainnya. Itulah kenapa masa kecil itu fase yg paling rentan dan sensitif untuk menanamkan nilai2 tertentu.