Di Youtube lg heboh lagu Young Lex feat.Awkarin berjudul ” Bad ”
ada yg menggelitik saya, ada penggalan lyric sbb :
“Memang gue anak nakal
Seringkali ngomong kasar
Tapi masih batas wajar”
Nah, definisi kalian tentang nakal n ngomong kasar dlm batas wajar itu kaya gimana ? Karena setahu saya ngomong kasar itu aja udh gk wajar n g sopan bgt, bgtu jg nakal..nakal ya nakal aja..g ada yang namanya nakal batas wajar…
Gimana menurut kalian.?
Mungkin perasaan dia kali kak ya~
Gaya abg jaman sekarang kan ya kebarat-baratan gitu, ngomong “sh*t” atau “d*mn* atau ” f*ck” dan sejenisnya gitu kan dianggap wajar karena di sana gampang banget keluarnya. Padahal itu kan omongan kasar, dan karena banyak ABG berpikir kata-kata itu walau pun kasar tapi lazim digunakan di bangsa mereka makanya mereka bilang itu itu kasar tapi wajar #maybe
Kalau nakal mah ya nakal aja. Orang bisa dikatakan nakal, melleng, bandel, dan sejenisnya itu karena mereka menyimpang dari aturan yang seharusnya. Jadi orang menyimpang itu sudah pasti diasumsikan sebagai kenakalan. Semacam si Awkarin ini dia kan menyimpang dari pergaulan di masyarakat seharusnya, makanya dia dilabeli nakal.
Itu menurut saya. Cuma kalau dikembalikan lagi pada lingkungan si Awkarin ini, mungkin banyak yang lebih blangsak dari dia, makanya dia berpikir defensif kalau dia lebih baik dari yang lain. Padahal definisi wajarnya yang kenakalan itu bentuk penyimpangan dari aturan-aturan yang lazim di masyarakat umum.
Menurutku, kalau sebutannya udah “nakal”, itu berarti udah masuk arti negatif. Kalau yg bandel2 tp masih ada sisi positifnya itu lebih cocok disebut badung.
Misalnya: suka usil ngerjain temen, sering telat ke sekolah, itu masih tahap badung. Dia melakukan pelanggaran, tp tarafnya masih normal bgt, masih hormat ke guru, orangtua, dan menghargai teman.
Kalau nakal, itu termasuk bolos sekolah, melanggar peraturan dg sengaja (baik hukum maupun sosial), bersikap kurang sopan pada org yg lebih tua, dan hal2 yg lebih parah lagi. Nggak ada nakal yg wajar, karena semua yg dilakukan bisa dimasukkan dalam buku “pelanggaran”.
Kalau pake kata2 kasar, dilihat juga konteksnya. Misal ngobrol sama temen yg emang udah akrab bgt dan bahasa sehari2nya seperti itu, ya gpp. Tp kalau sama temen yg baru kenal atau sekedar kenal aja, terus pake bahasa kasar, bisa dianggap kurang sopan, kurang tatakrama. Apalagi kalau ngomong kasar sama yg lebih tua, jauh lebih gak sopan lagi. Kasian dong ortu kita yg udah menanamkan nilai moral dan kesopanan, kalau ternyata itu nggak kita pake dalam kehidupan sehari2.
Nah, di media sosial seperti awkarin dkk itu, yg baca gak cuma anak seusianya aja, mungkin ada follower yg lebih tua dan nggak biasa baca kata2 kasar, jadi tetep aja penggunaannya jadi salah tempat. Apalagi bisa dibilang dia selebgram yg followernya banyak, harus bisa jaga diri dan imagenya juga depan khalayak.
Kalau yg dipermasalahkan dia pengen jujur dengan karakternya, nggak mau jaim dan jadi fake, gak harus dengan menunjukkan sisi negatifnya kok, bisa digali hal2 lain yg positif. Gak semua org isinya negatif atau positif mulu, tinggal dia aja pilih mau lebih dominan menunjukkan sisi yg mana. Setidaknya dengan menunjukkan sisi positif, mereka juga sekaligus menunjukkan bahwa ortu mereka nggak gagal2 bgt dalam mendidik anak.
Jadi kuncinya, pandai2 menempatkan diri aja. Harus tau kapan saatnya bersikap baik dan menunjukkan sisi baik, kapan harus bersikap jujur dan apa adanya.
Emh….kira2 ada ga klo ada maling…tiba2 ngaku sendiri klo dia maling #kecuali waktu ketangkap langsung waktu kejadian ato ketangkap trus dipaksa mengaku?
Nah…dengan istilah nakal yg konotasi nya negative gini. Kira2 ada ga yg mau ngaku beneran ketika diberi label nakal ..diakui ya nakal….klo mengakui nakal tetapi masih juga ada tetapi nyaaaa….ya gimana ya?
Semoga ajaran etika tingkah laku di Indonesia masih bisa memagari semua penerus bangsa ini, untuk bisa memilih, memilah & memutuskan yg terbaik utk perilaku diri sendiri.
Pada dasar nya sebetulnya tidak ada anak yg nakal itu, pd masa sekolah & menuntut ilmu semua energi & anomali yg mungkin pembawaan ada pd tiap diri seorang anak seharusnya dapat di arahkan & dibentuk utk menjadi pribadi yg lebih baik pd diri si anak, tetapi seiring masa pertumbuhan seseorang sebagai pribadi semua akan dihadapkan pd pilihan nya masing-masing.
Semoga semua mdptkan hidayah untuk mjd pribadi yg terbaik & berguna bagi negara bangsa & agama.
Aamiin…