1.58K views
0

Bagi kalian ranking itu apa? Seberapa penting sih?

Hari ini tangan saya gemetar Karena membaca nilai selama dua semester. Ya, nilai saya turun. Begitu melihat ranking plus nilai-nilainya, saya nge-down. Jujur saja, rencana-rencana yang Sudah saya susun, seperti mau kuliah dimana, jurusan apa, dsb.. Buyar sudah. Saya kayak gak punya harapan lagi. Mungkin terlihat lebay, tapi beginilah saya, terlalu memikirkan masa depan dengan cara yang rumit. Orangtua saya gak kejam kok, mereka menerima dengan lapang Dada.. Tapi sayangnya saya yang gak bisa menerima. Dari awal saya sudah menargetkan untuk bisa masuk SNMPTN, tapi kalo begini gak mungkin berhasil. Saya berfikir apa sih yang salah di diri saya? Saya bukan anak pintar dengan otak jenius. Tapi setidaknya saya lebih bersungguh-sungguh dalam belajar. Saya tau kelas saya seperti apa Dan bagaimana mereka. Peringkat dan nilai tinggi didapatkan anak yang Santai pas belajar Tanpa repot-repot mencatat, Santai pas ulangan tanpa belajar, tapi nilainya selalu bagus, bahkan setara dengan anak yang rajin dan sungguh-sungguh. Mungkin inilah bentuk kekecewaan saya dan maaf sekali menjadikan vitamins question sebagai tempatnya.. Tapi saya butuh pendapat kalian dan semoga kalian berkenan…

Terima kasih..

0

Halo darling~

I know your feel so well. Kecewa, ingin marah, merasa tidak adil, dan banyak perasaan dan pikiran buruk lainnya.

Saya cuma mau mengingatkan sama kamu. Silahkan dipikirkan kembali, tujuan kamu belajar sungguh-sungguh itu untuk menuntut ilmu atau untuk mencapai ambisi tertentu.

Pada dasarnya saya seperti kamu, tidak ber-IQ tinggi, ranking naik turun, rajin belajar, tapi lemah di bidang logika. Tapi saya gak pernah punya ambisi untuk meraih sesuatu. Saya lebih suka mengikuti alur yang ada. Menetapkan dalam hati kalau tujuan saya belajar itu lillahi ta’ala. Apapun hasilnya saya terima dengan lapang dada karena semuanya itu sudah direncanakan oleh Yang Maha Kuasa.

Kamu diuji dengan situasi seperti saat ini, siapa yang tahu besok atau entah kapan di masa depan Allah memberi jalan agar kamu bisa mencapai tujuanmu.

Saya contohkan di kehidupan pribadi saya.

Zaman SMA saya siapa sih? Cuma murid salah kelas yang hobinya tidur waktu pelajaran kimia sama matematika. Banyak yang lebih unggul dari saya. Ada si rangking 1 tak tergantikan, ada si rangking 2 dan 3 yang selalu kejar-kejaran prestasi.

Tapi apa ujung-ujungnya?

Mereka berakhir satu kampus dengan saya. Malah saya yang lulus lewat SNMPTN sedangkan mereka enggak. Saya kebingungan, gak habis pikir, sampai bertanya sama guru spiritual saya “apa yang salah?”

Beliau menjawab: Dari niat kita.

Kalau kita berniat karena Allah, Allah pasti kasih jalan untuk kita. Saya dan kamu harus belajar ikhlas. Berusaha semampu kita lalu serahkan semuanya pada Yang Maha Kuasa.

Saya justru bangga sama kamu. Itu hasil kerja keras kamu, sedangkan mereka yang kamu bilang bahkan terlihat main-main belum tentu itu hasil mereka. Tapi jangan suudzon ya…

Saya tahu kamu sekarang ini sedang mengungkapkan rasa kecewa. Semoga lebih lega setelah ini.

Pesan saya, belajar itu niatkan untuk menuntut ilmu. Kalau kamu sudah berilmu, dunia yang datang mencari kamu. Semangat ya, sweetheart.

You are viewing 1 out of 37 answers, click here to view all answers.
DayNight
DayNight