Ya jelas mengubah cinta ke persahabatan.
Bukannya gak mungkin tapi rasa-rasanya gak bisa.
Kalaupun selesai baik-baik tapi kalau masih interaksi dekat ya lama-lama balik suka lagi.
Bohonglah kalau gak ada rasa sama sekali.
Jadi saya rasa tantangan tersulit ya kalau sahabatan jadi cinta lalu balik lagi jadi sahabat.
Pasti jaga jarak salah satunya :D
Mengubah persahabatan ke cinta lebih sulit untuk saya pribadi. Jujur, saya sempat punya pengalaman tak menyenangkan soal hal ini. Dan dampaknya benar-benar tidak baik. Dulu, saya mungkin gagal paham tentang beberapa prinsip yang harus saya jaga dalam bersahabat. Namun sekarang, seiring bertambahnya usia saya paham apa yang boleh dan tidak. Yang mungkin saja mengancam persahabatan saya, salah satunya cinta.
Banyak yang bilang jika perasaan nyaman yang diberikan seseorang membuat sesuatu yg disebut cinta kadang muncul. Namun satu yang perlu kita ingat, terkadang kita perlu secara cermat dan berlandaskan logika sehat dalam menempatkan sesuatu pada posisinya. Sahabat salah satunya.
Perlu kita ketahui bahwa dalam hidup segala kemungkinan bisa terjadi, termasuk soal asmara. Bayangkanlah ketika anda menjalin kisah bersama sahabat anda dan ketika hubungan anda kandas, sahabat anda akan ikut menghilang. Siapkah anda dengan resiko kehilangan yang sedemikian besar? Kehilangan kekasih boleh saja. Namun sahabat? mereka langka. Jarang. Seakan hanya ada satu di dunia.
Lalu, mengapa kita memilih untuk mengorbankan yang satu itu?
Maka terkadang, penempatan itu perlu. Perasaan perlu di tata dan dibentuk. Singkatnya diperjelas. Karena makna sahabat berbeda dengan kekasih.
Sekian share beserta sarannya. Semoga bermanfaat :)