Wakakakakakkaka. Asoooonggg. Tinggal kasih imbuhan “an” nanti si Asong suruh jadi abang asongan jualan tembak di lampu merah.
LOL LOL LOL LOL :NGAKAK
Nah back to the topic.
Bisakah memikirkan konsep-konsep yang tidak ada? Pasti bisa.
Segala sesuatu yang kita gunakan/konsumsi/dapatkan saat ini berasal dari hal-hal yang sebelumnya tidak ada.
Contohnya, dulu mau makan mie harus bikin sendiri dari tepung kemudian diolah sampai jadi mie. Karena ada kemajuan teknologi dan pemikiran ilmuan yang tidak terbatas, akhirnya tercipta mie instan. Contoh lainnya model-model pakaian yang semakin banyak dan bervariasi dari zaman ke zaman. Semuanya berasal dari pemikiran yang sebelumnya tidak ada menjadi ada.
Semakin sering memikirkan kemungkinan kecil, menfaatkan peluang, semakin besar dunia kita.
Dulu jaman SD, saya pertama kenal ponsel. Ponselnya yang tebel kayak ensiklopedia, kalau buah ngelempar mangga dari pohonnya pasti jatuh. Bahahahah. Dulu saya berpikir masak bisa sih suatu saat di masa setelah saya dewasa akan ada ponsel yang menyerupai jam tangan. Dan jeng jeng jeng!!!! Ada betulan! Bukan cuma menyerupai, bentuknya memang jam tangan tapi itu ponsel. Saya kalau lihat iklannya pasti senyum-senyum sendiri.
Sekarang pemikiran saya yang rasanya mustahil itu kamera di spion sepeda motor/mobil. Sekarang lagi gila-gilanya foto dan video kegiatan sehari-hari. Sampe motor atau mobil jalan pun kamera juga ikut jalan. Akhirnya saya berpikir gimana seandainya kalau di spion mobil ada kameranya. Teman-teman nyorakin katanya saya itu aneh. Mereka bilang saya mendukung kecekakaan lalu lintas karena main ponsel sambil mengemudi saja sudah tergolong pelanggaran, apalagi selfie sambil mengemudi. Wakakakakaka. Ya biarlah, namanya juga khayalan tingkat dewa.
Selama kita punya imajinasi gunakanlah sebaik mungkin. Banyak hal besar namun tampak kecil dan tidak ada karena luput dari pemikiran manusia :)