1.89K views
0

Bayangkan jika kamu berada di posisi mirip Asia

Dinikahi paksa, diperlakukan kasar, dipaksa hamil dibawah ancaman oleh lelaki yang kamu benci yang memisahkan kamu dari keluargamu dan membuatmu terpaksa menjalankan kompromi demi menyelamatkan keluargamu yang berada di bawah ancaman. Lelaki itu juga tidak mencintaimu kalian dipaksa bersama demi keturunan.

Kamu benci sekali dengan lelaki itu. Tapi kamu harus menghabiskan seumur hidupmu dengannya.

Ketika lelaki itu mulai melunak, sedikit menghilangkan sikap kasar dan sikap memaksa yang biasa dilakukannya dan mulai memperlakukanmu dengan baik terlebih kamu sedang mengandung anaknya.

Bisakah kamu melunakkan hati, memaafkan dan belajar mencintainya? Atau kamu akan mencari cara membuatnya bertekuk lutut di kakimu dulu? Atau kamu akan mempermainkannya demi membalas dendam atas siksaan yang pernah dia timpakan padamu?

0

Membuatnya bertekuk lutut dan melunakan hati untuk sama2 memulai hal yang lebih indah :3

0

Yang melintas di kepala saya langsung saya mau melunakkan hati suami saya itu.

Kalau sudah ke depannya kita tentukan jalan terbaik. Apalagi sudah ada anak.

BTW, kondisi Asia gak seburuk itu kok. Dia gak sepenuhnya tertindas karena dia bisa melawan sekuat tenaga. Tapi memang lawannya terlalu kuat.

Selama tidak melakukan kekerasan fisik, kalau masih cekcok kita bisa bikin ancaman balik kok. Apalagi kitanya dibutuhkan banget bukan? :BAHAGIA

0

Memaafkan dan membuat dia lebih jatuh cinta buat kehidupan yang lebih baik selanjutnyaa. Awwaww?

Apalagi kalo so sweetnya kayak jendral akira.  Yah pastii klepek klepek lahh akuunyaa. Haha?

0

Bisa, insyaAllah. Hehe

Pada dasarnya, wanita itu makhluk yang lemah, lemah hati maksudnya. Kami bisa dengan mudah jatuh cinta pada lelaki yang bahkan mungkin berpotensi menyakiti kami.

Kami hanya perlu melihat sedikit lebih dalam, mencari kelebihan dan kebaikan yang dia miliki, maka kami akan dengan mudah menyerakhan hati kami. Bukankan si lelaki pada akhirnya melunak? Seridaknya itu menjadi bukti bahwa dia pun ingin hubungan kami jadi lebih baik.

Tapi jika kasusnya berbeda, misal hingga batas kesabaranku habis, si lelaki masih tidak menunjukkan tanda2 perubahan, maka aku tidak akan menunggu lebih lama lagi untuk mengajukan perpisahan. Untuk apa saling menyakiti terus menerus, sementara kita bisa hidup sendiri dan mencari kedamaian masing2. Hehe

0

Awalnya emang pas maksa banget keliatannya kejem sih. Siapa juga kan yang mau dipaksa kaya gitu, udah pasti kesel banget lah.

Mikirin buat lepas juga malah susah hati, mau teriak minta tolong juga susah -_-

Tapi di sini Asia jadi perempuan kuat banget kok, dianya mah sabodo teuing sama iblis macam Jendral Akira lol…

Dan ke sininya sifatnya Jendral juga kian melunak, kalo soal perasaan juga nggak kejem, justru rada perhatian malah kalau ke Asia. Dia begitu pan buat mempertahankan Asia juga, tapi ya itu pake cara ‘paksa’ nya itu yang buat Asia ingin melawan terus haha.

Mungkin menghadapi laki-laki seperti itu kudi dilunakkan dulu kali ya hatinya, belajar mengenali hati dan perasaannya, belajar menerima dan dibuat bertekuk lutut :v

Terus kalau bisa jangan teriak dibales teriak juga, harus dihadapi pelan tapi tegas. Pelan yang tegas itu maksudnya bagaimana ya? Haha pokoknya ya gitu deh -_-

DayNight
DayNight