Jika bersikap egois itu hanya bahagia semu, lebih baik ‘meninggalkannya’ dan membuatnya bahagia,

tentu saja dg rasa ikhlas saat meninggalkannya, jangan patah hati, karna hati kecil mu tau akan ada yg lebih baik yg dtg padamu dan membuatmu bahagia :)

Meninggalkan. Kalau spt kata bang Tere, hakikat cinta sejati itu melepaskan, bukannya menggenggam erat2. Sekalipun berujung kita ‘patah hati’, gak akan lebih berat ujiannya. Tuhan kan tdk akan menguji hamba-Nya melebihi kemampuannya. Hihihi

sebenarnya aku gak suka meninggalkan, lebih baik aku yang ditinggalkan tapi dalam kasus ini, kita yang disuruh memilih antara bertahan tapi menyakiti pasangan atau meninggalkan untuk kebahagiaan pasangan dengan resiko patah hati hmm aku akan memilih bertahan bukan karena takut patah hati tapi karena kebahagiaan perlu diperjuangkan dan jika pasangan kita gak bahagia sama kita, dia yang harus memperjuangkan kebahagiaannya sendiri dengan meninggalkan aku,,,,, saat dia meninggalkan aku maka aku akan menyerah dan mencari kebahagiaan lain yang telah diperuntukkan untukku,,, sekali lagi kebahagiaan perlu diperjuangkan maka perjuangkanlah kebahagiaanmu itu tapi setelah kamu ditinggalkan maka lepaskan dia dan move on lah bahkan saat dia akan kembali padaku lagi aku akan tetap move on dari orang yang meninggalkanku,,, hiyyaaaa aku ngomong opo iki,,,, semangat horaaiiii :)

Meninggalkan itu adalah pilihan terbaik menurut aku, karena dengan semakin menggenggam akan membuat sakit yg semakin parah. Ingat, kalo Tuhan juga selalu punya rencana yg terbaik :)

Jika bertahan justru membuatnya lebih tersakiti, maka lebih baik menjauh, mundur teratur. Karena kita gak bisa mendapatkan semua yang kita inginkan.walau butuh waktu lama, kalau kita ikhlas demi kebahagiaannya semua pasti ada jalannya..