Ceritanya begini.
Seumpama ya, kalian punya kekasih ehh kekasih, pacar deh pacar. Kalian udah pacaran ya kurang lebih 2 tahunan. Tapi pacar kalian itu berada di luar negeri, LDR kan namanya. Terus pada suatu hari kalian di lamar sama dosen muda yang ngajar kalian di kampus. Dosennya udah mapan banget, tampangnya juga lumayan dan humoris banget.
Pacar : 2 tahun pacaran, LDR tapi belum ada tanda-tanda diajak nikah
Dosen muda : baru ketemu, tapi ada kepastian diajak nikah
Nah kalau ceritanya begitu, kalian bakal bertahan sama pacar kalian atau nerima lamaran dosen muda ?
Bertahan atau berpaling ?
Hmm…. Memang sulit, yaaa…. Coba dipikirkan baik2, konsultasi dengan orang yg bisa netral dan dipercaya.
2tahun bertahan dalam ldr itu bukan hal yg mudah diperlukan kepercayaan dan cinta yang kuat, jadi godaan semacam itu kayaknya ga akan bisa mengubah keadaan hati seseorang jika beneran cinta karena keinginan terbesarnya pasti ingin hidup bersama dengan orang yang dicintai, maka aku akan pilih tetap bertahan dengan pacarku krn lagi dimabuk cinta.
Aku pernah di posisi itu, ldr bertahun2, kemudian ada yg melamar, krn desakan ortu, aku coba ketemu tp tetap saja ga bisa krn yg ada di pikiran aku cuman dia dan tiap kali ngobrol dengan cowok itu, aku merasa enggan banget dan merasa bersalah ke pacarku, aku ga mau menghianatinya :GOOOAWAY
Bertahan atau berpaling.
Hmm, paling pertama aku mau minta waktu ke pak dosen buat berpikir, tanpa tekanan. Terus bilang sama ortu, terutama mamah, minta pendapat beliau bagaimana baiknya, karena ridho Allah itu ridhonya ortu. Kalau ortu membebaskan, aku mau istikhoroh.
Kalau setelah istikhoroh aku masih galau juga, aku bakal menilai kepribadian keduanya. Yang manakah diantara keduanya yang lebih cocok untuk jadi imamku, bisa membimbingku ke arah yang lebih baik, dan terutama bisa membuatku ingin menghabiskan sisa waktu bersamanya.
Kalau nilai keduanya seimbang, dalam artian punya kelebihan dan kekurangan masing2 yang bisa aku terima dan sama2 memenuhi kriteria calon imam yg baik, aku akan milih pak dosen. Kenapa? Karena dalam islam jelas disebutkan, kita tidak boleh menolak lamaran seseorang jika dia telah memenuhi kriteria yang kita inginkan. Selain itu, karena pak dosen juga menunjukkan keseriusannya melalui lamaran. Itu hal paling gentle menurutku.
Jangan lupa, selama proses tersebut, cari waktu yg tepat untuk terbuka sama si pacar mengenai keadaan kita, sebingung apapun keadaannya, jangan sampai kita menyakiti hati orang lain dengan memutuskan secara sepihak, apalagi status kita sedang terikat hubungan.
Tapi, kalau memang dalam hati kamu masih berharap akan bisa bersama dg pacar kamu, maka berikan penolakan yg halus pada pak dosen. Menunggu beberapa tahun lagi untuk bisa bersama dengan orang yang kamu inginkan itu nggak salah kok :)