@dwiwing

Tidak ada yang namanya Writer’s Block. Benar kata @aridhasalma . Writer’s block selalu dipakai penulis untuk beralasan tidak bisa melanjutkan cerita.

Pertanyaan pentingnya di sini adalah kenapa penulis tidak bisa melanjutkan cerita? Karena tidak ada mood?Kehilangan imajinasi mendadak?

Tidak. Itu bukanlah penyebab penulis tidak bisa melanjutkan cerita.

Yang menjadi penyebabnya adalah karena sinopsis dan outline cerita tidak matang.

Sebelumnya, kita luruskan dulu. Apa itu sinopsis? Karena orang selalu salah paham dengan blurb dan sinopsis.

BLURB adalah penggalan isi buku yang tujuannya untuk promosi yang akan menarik rasa penasaran pembaca. Biasanya blurb ini letaknya ada di belakang cover buku.

Sedangkan, SINOPSIS adalah ringakasan dari sebuah novel atau gambaran isi dari suatu cerita secara garis besarnya mulai dari bagian awal yang berisi pengenalan para tokoh dan informasi secukupnya yang akan menuntut ke jalan cerita. Lalu bagian tengah yang berisi inti cerita, konflik hingga ke puncak, dan pengembangan karakter. Dan bagian terakhir yang berisi penyelesaian konflik.

Kalau sinopsis adalah tahap pendekatan dan penjajakan terhadap cerita, karakter dan seluruh elemen tulisan, maka OUTLINE adalah seperti menciptakan GPS dalam menulis cerita. Dengan outline, kita jadi tahu jalan terbaik mana yang harus diambil untuk mencapai tujuan. Penyusunan ouline tidak lepas dari sinopsis. Bentuk outline sendiri adalah pengelompokan perbab dari sinopsis sendiri.

Jadi, jika kamu tidak memiliki sinopsis dan outline yang matang, di tengah-tengah proses menulis akan selalu ada halangan dan hambatan untuk menyelesaikan cerita.