Sering tuh kaya gitu, mana kadang dirusakin tapi yang pinjem diem-diem aja. dari kamera, fd, sepatu sampe buku pelajaran waktu jamannya sekolah. ya mau gimana lagi ya, ngedumel pas awal2 doang si tapi lama2 bilang ke diri sendiri, ‘udah ikhlasin aja.’ pokoknya kalau masih kesel ya bilang aja kaya gitu terus, ‘ikhlas, ikhlas, ikhlas.’ nanti juga ikhlas sendiri.
Pernah.
Saya bisa apa?
Cuma terima aja. Kalau dia ada inisitif ganti pasti dia kembalikan ke saya dalam kondisi baru. Berhubung dia kembaliinnya rusak, saya sudah sadar diri kalau gak ada inisiatif.
Ada sih kadang teman yang tanya “Ini barang kamu gak sengaja aku rusakin, gimana? Aku ganti aja ya?”. Saya kadang jadi mikir kalau sudah tahu kamu rusakin, kenapa gak sadar diri langsung ganti aja terus kembaliin baru. Gak mungkin banget dengan dia yang bilang gak sengaja lalu saya terang-terangan minta ganti. Kecuali kalau dia memang minta maaf dan bilang gak mampu ganti. Ya udah gak masalah. Dari pada orang yang pura-pura inisiatif tapi sebenarnya gak ada inisiatif.
Kalau aku ya. Minta di beri penjelasan, kenapa barangnya bisa rusak. Apalagi misalnya barang yang di rusak berharga mahal, tuntut ganti rugi ya. Kalau dianya ga mau. Yaudah biarin aja.
Kalau misalnya dia minta maaf, ya di maafin (ini paling susah, karena apa? Karena maaf ga bisa balikin barang menjadi bentuk semula) tapi cukup apresiasi karena dia berani untuk meminta maaf, tanpa ada ngeles atau balikin kesalahan dia sama orang lain.