kadang kala aku merasakan sesuatu ketidakadilan ketika menemui beberapa paradigma di masyarakat yang suka cepat menarik kesimpulan dan menepuk rata tanpa mengenal terlebih dahulu contohnya saja misal : ayahnya seorang penjudi dan pemabuk terus anaknya di cap oleh masyarakat memiliki sikap serupa dgn ayahnya di dukung dgn istilah jika buah tak akan jatuh jauh dari pohonya…
jujur aku pribadi paling ndak suka dgn paradigma bigini krn tiap manusia terlahir dgn kehendak bebas dimana ia mampu menentukan langkah kakinya sendiri jadi belum tentu jika ayahnya penjahat maka anaknyapun juga penjahat bisa jadi malah anaknya merupakan penegak hukum..
jadi mengapa harus menjauhi atw mengucilkan si anak yang tidak memiliki kesalahan apapun…
sama hal yang kaya anak yg lahir di luar nikah pasti akan mendapat cemooh pdhl ia tak melakukan kesalahan apapun dan yg salah adalah org tuannya yg tak mampu menjaga nafsu klo boleh milihpun mana mau dia terlahir dgn keadaan seperti itu…
tapi heran tetap aja ia di pandang sebelah mata…
jujur kadang aku merasa miris krn berasa org yg tk bersalah jadi semacam ikut2 an terseret atw bahkan terkambing hitamkan…
dan menurutku ini merupakan satu bentuk ketidakadilan?
Klo menurut kalian gimana?
Aku juga tidaka setuju dengan orang yang berpikiran seperti itu dan buatku yang percaya bahwa tiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua, pemikiran kayak gitu justru terlalu sempit. tapi kita juga ga bisa menyalahkan orang2 yang punya pemikiran kayak gitu, ya. Mungkin saja mereka berpikir kayak gitu krn mereka mencoba mengantisipasi kejadian yang serupa terjadi.
Intinya sih ini bisa jadi pembelajaran bersama untuk berpikir lebih jauh lagi sebelum melakukan tindakan karena imbasnya bukan hanya ke dia saja tapi bisa ke keluarga, keturunan bahkan ke masayrakat sekitar. :GOOOAWAY