Baper + Drama Queen = Tenggelamkan saja Rina di rawa – rawa.
Itu bukan perpaduan yang bagus, dan Rina hampir gak pernah bisa ngatasin orang dengan karakter tersebut. Baper doang udah ngrepotin tambah Drama Queen lagi. (Meski mau gak mau Rina harus mengakui kalo Rina juga pernah baperan & drama queen sih, tiba – tiba merasa kesal & bersalah dengan fakta ini)
Kita jadi serba salah, kalo menolak permintaannya, dia malah baper dengan merendahkan diri yang berlebihan dan mencoba menyerang kita dengan rasa bersalah, kalo diterima, tapi permintaan dia tuh berlebihan, dia membesar – besarkan masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan tanpa drama, air mata dan hal – hal berlebihan lainnya.
Kalo ditanya pengennya, pasti kita semua gak mau berurusan dengan orang seperti itu, tapi tetap saja ada satu waktu dimana kita tidak bisa mengindari orang dengan tipe seperti itu, dan parahnya orang itu masih termasuk keluarga kita, yang bikin kita sering gak enak hati padahal kitanya gak salah.
Gimana sih ngadepin orang kayak gitu, apa kita harus belajar bersikap masa bodoh supaya kita gak merasa bersalah untuk kesalahan yang gak kita lakukan, atau gimana..?
Makasih.
Hmmmm…
Susah juga, saya juga paling benci sama orang ratu drama. Kalau baperan sih masih urusan dia lah, toh yang baper dia, terserah kita mau peduli atau enggak.
Tapi kalau drama queen kadang duh, justru kita yang ikutan ribet karena si ratu drama bawaannya terlihat lemah dan orang sasaran kedramaannya terlihat kasar dan antagonis. Saya sangat sangat sangat sangat benci berurusan sama situasi seperti itu.
Jadi, kalau si ratu drama mulai menunjukkam taringnya, biasanya saya antogonisin dari awal. Pasti saya katain lebay lah atau gak saya cuekin dari awal. Biarlah dia ngomong panjang lebar. I dont care.
Sebagai teman saya punya banyak waktu untuk mendengarkan keluhan orang-orang terdekat saya, tapi kalau keluhannya sudah ke arah sana biasanya saya tanggapi “ya” atau “enggak” atau “oh” dan ujung-ujungnya “ya udah sabar aja”.