Baper + Drama Queen = Tenggelamkan saja Rina di rawa – rawa.
Itu bukan perpaduan yang bagus, dan Rina hampir gak pernah bisa ngatasin orang dengan karakter tersebut. Baper doang udah ngrepotin tambah Drama Queen lagi. (Meski mau gak mau Rina harus mengakui kalo Rina juga pernah baperan & drama queen sih, tiba – tiba merasa kesal & bersalah dengan fakta ini)
Kita jadi serba salah, kalo menolak permintaannya, dia malah baper dengan merendahkan diri yang berlebihan dan mencoba menyerang kita dengan rasa bersalah, kalo diterima, tapi permintaan dia tuh berlebihan, dia membesar – besarkan masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan tanpa drama, air mata dan hal – hal berlebihan lainnya.
Kalo ditanya pengennya, pasti kita semua gak mau berurusan dengan orang seperti itu, tapi tetap saja ada satu waktu dimana kita tidak bisa mengindari orang dengan tipe seperti itu, dan parahnya orang itu masih termasuk keluarga kita, yang bikin kita sering gak enak hati padahal kitanya gak salah.
Gimana sih ngadepin orang kayak gitu, apa kita harus belajar bersikap masa bodoh supaya kita gak merasa bersalah untuk kesalahan yang gak kita lakukan, atau gimana..?
Makasih.
ehehe ini kok pertanyaannya aku banget ya :PATAHHATI tapi aku bukan drama queen sih cuma hobi baper doang wkwk jadi susah ini mau ngasih saran. mungkin iya diemin aja orang kayak gitu ya, biar sadar sendiri. atau kalo ga dinasehatin. tapi susah juga nasehatin orang kayak gitu. ih bingung ini ga tau mau ngasih saran gimana
Ngadepin orang yang drama queen memang suka ngeselin sih, yaaa…..
Imbasnya kita jadi serba salah dan ngerasa ga enak banget.
coba hadapi orang-orang dengan perilaku tersebut dengan cara-cara di bawah ini:
1. Kontrol dirimu sendiri.
Dia hilang kendali, kamu jangan. Jangan biarkan dirimu terbawa dalam reaksi emosionalnya yang meledak-ledak. Saat berbicara dengan dia, sering-seringlah menarik napas dan bersikaplah tenang dengan harapan dia juga ikut menetralkan dirinya. Kamu nggak akan tahan bersikap heboh jika lawan bicaramu bersikap santai, kan?
2. Kenali dirimu sendiri dan jangan masukkan ke dalam hati.
Terkadang karena reaksi emosionalnya berlebihan, dia mengucapkan kata-kata atau bahkan mengarang cerita yang dapat menyakiti hatimu. Sudah, abaikan saja. Jangan dimasukkan ke dalam hati. Hal itu mungkin terjadi di luar kendalinya. Semua dilakukannya karena gejolak yang terjadi karena gangguan dalam dirinya. Kalau kamu mengenal dirimu sendiri seutuhnya, kamu tidak akan mudah terganggu akan sikapnya yang terkesan berusaha menjatuhkanmu.
3. Siap untuk mengabaikannya setiap ia mencoba “berulah”.
Tujuan dari kehebohan yang ditunjukkannya adalah mencuri perhatian orang yang ada di sekitarnya. Bila kamu merasa hal yang dilakukannya tidak tepat dan sudah sangat mengganggu, bantulah dia dengan mengabaikannya. Bila kamu malah merespon dengan tertawa atau membicarakannya, ia akan malah merasa berhasil mencuri perhatianmu dan melanjutkan ulahnya.
4. Atau, mencoba bersikap tegas tentang perilakunya.
Hal ini tidak selalu berhasil, namun apabila kamu merasa saatnya tepat dan kamu dapat menasihatinya, cobalah sampaikan beberapa pemikiranmu tentang perilakunya. Tentunya penyampaian yang kamu lakukan jangan dengan menggunakan kata yang bersifat judging atau langsung melabel dia. Bila berhasil dan ia juga merasa perilakunya mengganggu, cobalah merujuknya ke psikolog terdekat untuk berkonsultasi.
Nah, mari kita bersikap lebih bijaksana terhadap teman-teman kita yang dijuluki drama queen. Mungkin sebenarnya, perilaku yang ditunjukkannya juga bukan atas keinginannya sendiri. Tapi apapun yang dilakukan temanmu itu, ada baiknya untuk kamu mengendalikan dirimu terlebih dulu.
Hidup tanpa drama emang membosankan, tapi kalau kebanyakan drama? duuh. too much drama can kill you! so if you dont want to find yourself idiotically killed, better not spending too much times with this species.@Mourina_Gardira :KISSYOU
Ain sering bgt diposisi ini, pertama sih oke biasa aja, lama2 mau nanggapin capek (karena seringnya yg dibaperin adalah hal2 yg sepele dan selalu berulang) dan ain lelah kalo harus mengulang saran yg sama berkali2. Dulu ain juga ngerasa bersalah kalo ga nanggepin apalagi dia selalu pasang muka yg you know lah, tapi makin kesini ain uda agak kurang peduli kalo dia ngebaperin hal yg sama (lagi), kecuali kalo dia ngebaperin hal yg laen, ain masih kasih saran. Dan orang yg baper ini kebetulan uda lumayan deket sama ain, kalo dy mulai annoying sama kebaperannya sih ain frontalin aja, ain bilang aja kalo dia terlalu berlebihan, ain paparin semua kelebayan dia. Responnya dia biasanya langsung diem mau nangis, tp ain abaikan, kesannya jahat sih, tp biarlah biar dia jg nyadar, biar ga keterusan kyk gitu. Tapi, herannya sekalipun uda sering ain masa bodoin, sering ain bikin nangis karena omongan ain, tp tetep dia kalo baper larinya ke ain lagi. :pingsan