1.70K views
0

hm.. kali ini untuk yang pertama kalinya Chika ingin bertanya , Chika tahu topik ini dulu pernah diangkat oleh salah satu author PSA , tapi kini Chika ingin menganggkat nya lagi .

disana ada yang bilang:

lebih baik berjalan dijalan yang gelap sekali asal tangan kita berpegangan dengan seorang sahabat ,dari pada berjlan dijalan yang terang benderang dan ramai namun kita berjalan seorang diri.

dan juga ada yang bilang :

Kampret itu adalah saat loe berusaha menutupi-nutupi kejelekkan dia dihadapan semua orang ,ternyata dia malah nyebar-nyebarin kejelekkan loe dibelakang loe .

tidak ada artinya punya teman dengan jumlah yang banyak ,namun mereka menghilang saat kita butuh , lebih baik punya teman sedikit tapi mereka tetap menemani kita saat kita sennag maupun susah.

sahabat kadang menjadi orang yang paling dekat dengan diri kita dibanding keluarga kita , nah..Chika mau tanya , apa point penting kalian , apa ujung tombak kalian sehingga kalian merasa bangga saat bilang.

” dia adalah sahabatku ?”

apa yang membuat kalian akhirnya mengucapkan kalimat itu ?

dan apa yang akan kalian lakukan jika untuk yang kesekian kalinya kalian lagi dan lagi di khianati oleh orang yang kalian beri label ” teman ” itu ?

sebelum dan sesudahnya Chika ucapkan terima kasih ^^

Sahabat. Dia yg ga segan negur kalau salah. Yg bahagia ketika kita bahagia, turut merasa sedih ketika kita sedih. Membantu kita untuk bangkit ketika terpuruk. Tetap komunikasi wlw jarang bersua. Tetap ‘gokil’ketika berjumpa. Org yg paling bisa baca perasaan kita dari gestur tubuh/ isyarat kita. ❤

0

It’s complicated. Sahabat itu yg rela down to earth bareng, yang ga munafik gitoo trs yang bisa nerima kita for the way I am. Yang udah ga ada kata gengsi lagi dan masih banyak lagi. Dia sahabat kita bukan karna apa yang telah dia lakukan, tapi karena waktu yang menunjukkan that they’re my real best friend. Jika dia munafik? Gue pribadi bakal langsung like who do u think u r?just back off

0

“Sahabat itu gak cuma ada disaat senang” sounds familiar and too mainstream memang tapi ya itulah sahabat,sahabat itu rela pasang badan ketika sahabatnya disakiti,sahabat itu senang bersama-sama sakit bersama-sama,sahabat itu “tempat sampah” sahabatnya,tempat berkeluh kesah,tempat berbagi canda dan tawa,tempat berbagi tangis dan duka,sahabat itu menerima segala hal yg ada di sahabatnya,sahabat itu saling memperbaiki,sahabat itu saling pengertian,sahabat itu saling mendukung dan mendoakan yg terbaik untuk sahabatnya…
In fact aku org yg picky bgt, jd ketika udh kasih kepercayaan dan itu dikhianati..i’m so sorry, i never give a chance, mungkin memaafkan ya tapi yg namanya luka pasti berbekas…dan Tuhan kasih kita sebuah anugerah…memori. we deserve to be happy dan bukan untuk disakiti terus.

0

Bagi saya, ada satu hal yang membedakan antara teman dan sahabat.
Saya punya cukup banyak teman, tapi hanya sedikit saja yang bisa saya anggap sebagai sahabat.
Saya memang orangnya picky banget soal memilih teman, apalagi sahabat.

for me, the thing called “trust” makes a difference between a friend and a true friend.

Sahabat itu… orang yang benar-benar bisa kita percaya. Bukan hanya teman di kala senang saja, tapi juga teman di kala susah. Berbeda dengan teman yang kadang hanya menemani kita di saat senang, namun meninggalkan kita di saat susah.

Sahabat itu orang yang berani blak-blakan di depan kita soal kekurangan kita. Tapi di tempat yang sepi, dimana hanya kita dan sahabat yang berbicara empat mata. Sahabat itu adalah pribadi yang mau menyemangati kita untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik, makanya dia berani menegurmu empat mata. Bukan seperti teman yang terkadang blak-blakan di depan kita DAN di hadapan orang banyak, hanya untuk mencela kita. Terkadang, jujur saja, saya suka sakit hati dengan teman yang hobi banget menceritakan keburukan kita di belakang kita. Saya sering sekali mengalami itu. Tapi, setelah dipikir-pikir lagi, kadang alasan orang menceritakan kita dari belakang bahkan menjelekkan kita karena iri terhadap hal positif yang kita miliki.

If that happens, forgive your friend. Tetap menjaga hubungan baik dengan temanmu yang pernah mengatakan hal buruk tentangmu, meski kepercayaanmu berkurang. Manusia juga tempatnya iri, bukan? :)

Satu lagi, sahabat itu tong sampah terbaik yang kamu miliki selain keluarga. Terkadang, ada hal yang tak bisa kita ceritakan pada orang tua kita, dan sahabat bisa jadi tempat terbaik untuk curhat. Entah itu soal pertemanan, pasangan atau soal skripsi (ups~! ini untuk yang merasa mahasiswa pejuang skrpsi, yaa… hhehehe :P). Dia bakal siap mendengarkanmu tanpa berkomentar apapun dan memberikan solusi terbaiknya untuk membantumu.

itu saja dari saya mengenai sahabat :)

0

Bagi saya,sahabat itu seseorang yang punya kedekatan dengan kita,yang kita percaya dia mampu menjaga rahasia yang kita punya.seseorang yang selalu mengerti keadaan kita,memahami karakter kita seperti apa,dan setia menemani kita di setiap keadaaan apapun,baik suka maupun duka.Memang sulit ya untuk mencari seseorang yang benar-benar tulus mau berteman dengan kita,dan terkadang seorang sahabat yang kita yakini dan kita percaya bisa berubah menjadi seseorang yang mengkhianati kita.Saya dulu pernah dikhianati sahabat saya,tapi saya mencoba berpikir mungkin dia punya alasan kenapa dia bisa berubah mengkhianati saya,saya pikir mungkin saya pernah berbuat hal yang dia kurang suka,ada perkataan saya yang nggak sengaja menyinggung dia sehingga dia merasa sakit hati.walaupun nggak bisa di pungkiri,saya sempat nggak nyangka kepercayaan yang selama ini saya berikan sama dia,tapi dia dengan tega mengkhianatinya.Saat itu,saya kecewa,sakit hati,tapi selang beberapa lama dia minta maaf dan sayapun perlahan-lahan memaafkan dia dan mencoba memberikan kesempatan kedua dengan melihat perubahan dia :).

0

Ujung tombaknya saat aku merasa nyaman dan yakin untuk saling berbagi sesuatu dengannya, sahabatku^^

Kalo dihianayin, sedih sudah pasti tp membencinya itu suatu hal yang sulit krn sekali sayang aku bakal berusaha untuk tetap memperbaikinya dan kasih kesempatan ke dia.

DayNight
DayNight